Baca Juga
Kapolres Sijunjung menunjukan para pelaku perampokan kepada awak media @2017 |
Bahkan, tiga orang diantaranya terpaksa diberikan hadiah timah panas, setelah sebelumnya sempat berupaya melawan petugas dan berniat melarikan diri.
Dari keterangan pihak kepolisian, ketujuh perampok yang dikenal sadis tersebut telah meringkuk dibalik sel tahanan Mapolres Sijunjung. Mereka masing-masingnya, Syafri Yanto (45) warga Situjuah Limopuluh Kota, Nopri Wandi (41) warga Lubuk Selasih Kabupaten Solok, Mugiono (29) alias Bogel warga Nambangan Garabak Purworejo Jawa Tengah, Anggi Junaidi (31) warga Koto Tuo Plutan Harau Limopuluh Kota, Monza Mora (40) warga Kampung Jua Lubeg Kota Padang, dan Mono Hermanto (36) serta Abdurahman (38) yang merupakan warga Sibisir Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung.
Sementara itu, satu orang pelaku lagi yang diketahui bernama Pebri Putra, warga Lampung Provinsi Bandar Lampung hingga saat ini masih dalam tahap pengejaran petugas. Tersangka juga sudah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Pebri Putra diketahui mempunyai senjata api yang diduga merupakan senjata api pistol jenis FN yang digunakan pelaku Mugiono alias Bogel untuk menembak sopir truk CPO.
Kapolres Sijunjung, AKBP Imran Amir didampingi Kasat Reskim, Iptu Wawan Dermawan dalam keterangan persnya, Kamis (30/11) menyevut, penangkapan ketujuh bandit yang merupakan komplotan perampok dan pencuri lintas Sumatera tersebut berlangsung di berbagai tempat. Mulai dari dalam daerah hingga Lampung dan Pulau Jawa. Melibatkan sejumlah personel pilihan yang tergabung dalam tim khusus di bawah komando langsung Kapolres dan koordinator Kasat Reskrim, AKP Wawan Dermawan.
"Berkat kegigihan dan keseriusan serta kesigapan tim Polres Sijunjung. Tujuh dari delapan orang pelaku berhasil diringkus. Bahkan tiga orang diantaranya kita beri hadiah timah panas karena berusaha melawan dan melarikan diri dari petugas kepolisian. Sementara satu orang pelaku atas nama Pebri Putra masih dalam pengejaran petugas," ujar Kapolres dihadapan wartawan.
Menurutnya, para komplotan pelaku tersebut diduga merupakan sebuah komplotan perampok antar provinsi dengan sasaran apa saja yang memiliki nilai jual, sekaligus bekerja secara bayaran bahkan hingga didatangkan dari luar provinsi demi kelancaran aksinya. Bahkan para pelaku tidak segan-segan untuk menganiaya dan membunuh calon korbannya.
"Dari hasil penyelidikan, petugas kepolisian menyita sejumlah barang bukti dari tangan para pelaku yakni berupa 1 unit mobil jenis Toyota Avanza warna hitam, 2 unit truk tanki CPO, 1 set mesin penyedot CPO dan sebilah senjata tajam jenis celurit .
Diinformasilan sebelumnya, kejadian tersebut terjadi di Jalinsum Nagari Siaur, Kamangbaru, Kabupaten Sijunjung pada Selasa (24/10) lalu sekitar pukul 23.15 WIB. Saat itu korban Zulbarki (56) tahun warga Sungai Dareh, Pulau Punjung, Kabupaten Dharnasraya membawa minyak CPO sebanyak 12 ribu litter.
Saat diperjalanan, korban di cegat dan dirampok oleh para pelaku, bahkan ditembak dibagian pahanya dengan senpi jenis FN. Tak hanya itu, saking sadisnya, korban juga ikat menggunakan lakban dan kemudian dilempar ke kebun karet milik warga di daerah Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya. Sementara itu mobil truk tanki yang dikendaraai korban setelah dikuras minyaknya oleh para pelaku dibuang ke jurang yang tak jauh dari lokasi kejadian.
(han/ogi/rki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar