Breaking

Senin, 04 Desember 2017

Menjodohkan Agus Yudhoyono dengan Jokowi

Baca Juga

JAKARTA -- Usai kalah dari Pilgub DKI 2017, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kini digembar gemborkan maju Pilpres 2019. Nama AHY bahkan moncer di sejumlah lembaga survei sebagai bakal calon wakil presiden.

Teranyar, survei Indo Barometer menempatkan AHY berada di posisi teratas sebagai cawapres jika disandingkan dengan incumbent Joko Widodo ( Jokowi). Pasangan Jokowi-AHY, menurut Indo Barometer, diprediksi akan meraup 48,6 persen.

AHY dinilai tinggi jika dipasangkan dengan Jokowi karena berlatar belakang militer. Jokowi disebut membutuhkan kombinasi sipil-militer di Pemilu 2019. Meskipun dalam surveinya, Jenderal Gatot Nurmantyo juga dipasangkan dengan Jokowi, hasilnya masih di bawah AHY. Pasangan Jokowi-Gatot hanya mendapatkan 47,9 persen.

Survei ini dilakukan sejak 15-23 November 2017 dengan margin of erorr kurang lebih 2,83 persen dan 95 persen tingkat kepercayaan. Survei melibatkan 1.200 responden.

Agus memang tengah membangun komunikasi dengan para petinggi partai. Dia kerap bertemu beberapa kali termasuk dengan Jokowi, JK bahkan Prabowo Subianto untuk bicarakan berbagai persoalan. Meski bukan kader Demokrat, Agus berdiri di belakangan bendera The Yudhoyono Institute yang ia dirikan pasca kalah dari Pilgub DKI.

Sejumlah banner dan baliho besar juga kerap memampang wajah Agus. Bahkan, para kader Demokrat tak sungkan memasang foto Agus disampingnya dengan tulisan the next leader. Banner dan baliho itu kerap ditemui di sejumlah tempat di Jakarta dan Bogor, serta Surabaya dan kota besar lainnya.

AHY kini menang tengah melakukan safari politik ke berbagai penjuru Tanah Air. Termasuk, mengunjungi korban bencana longsor dan banjir di Pacitan Jawa Timur. Bersama keluarganya, AHY membantu korban banjir di kota kelahiran sang ayah tersebut.

"Mudah-mudahan lancar Pak, kami doakan semoga agar pulih kembali, warga bisa kembali ke rumah. Semoga sukses Pak ya, sampaikan salam juga untuk keluarga dan Pak Sultan," pesan AHY saat mampir ke Bantul, Yogyakarta.

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, memang putra sulung ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu paling menonjol untuk disandingkan dengan Jokowi. Serta cocok menjadi sosok pemimpin nasional.

"Saya kira pilihan anak muda ke depan untuk menjadi bagian dari partai generasi ke depan untuk kepemimpinan nasional Mas AHY bisa menjadi faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan siapapun calon Presiden ke depan, nah termasuk Pak Jokowi," kata Hinca di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Minggu (3/12/2017).

"Kita semua lihat dan memang AHY kelihatannya menjadi 'anak gadis yang cantik' ya kalau tadi dicocokkan ke pangeran ya. Dan itu data yang kita lihat semua di situ," sambungnya.

Hinca juga mengklaim, AHY memiliki komunikasi yang sangat baik dengan Jokowi. Menurutnya, dari komunikasi yang cocok, akan terbangun hubungan yang baik antara Jokowi-AHY.

"Komunikasi Mas AHY dengan Pak Jokowi juga bagus. Tapi juga komunikasi mas AHY dengan 08, Mas Prabowo juga bagus, komunikasinya dengan yang lain juga baik. Saya kira komunikasi itulah yang paling penting sampai nanti semua mendapatkan chemistry-nya yang pas," ujarnya.

Mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu, kata Hinca, juga sudah mulai melakukan sosialiasi di beberapa provinsi. Mengingat waktu pencalonan capres dan cawapres masih di tahun 2018 mendatang.

"Dia masih bekerja sebanyak-banyak waktu untuk memperkenalkan dirinya," ucapnya.

Tapi perebutan tiket Pilpres 2019 tak semudah membalikkan telapak tangan. Sederet nama juga sudah ramai diperbincangkan bakal menjadi pendamping Jokowi. Di antaranya, Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani, Muhaimin Iskandar dan Tito Karnavian.

Kontestasi Pilpres 2019 juga akan sangat berpengaruh dengan gugatan UU Pemilu yang mengatur tentang ambang batas capres 20 persen. Jika gugatan diterima, maka bukan tidak mungkin setiap parpol yang lolos parlemen mencalonkan jagonya sebagai capres dan cawapres 2019.

[mdk/rnd/rki]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar