Breaking

Minggu, 31 Desember 2017

Pertemuan SBY-Jokowi, redam panasnya politik nasional di 2017

Baca Juga

JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk membuka silaturahmi dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan usai pertemuan tersebut, SBY dan Megawati Soekarnoputri akhirnya saling bertemu di Istana Negara pada 17 Agustus 2017 untuk pertama kali setelah satu dekade terakhir.

SBY melakukan pertemuan dengan Jokowi sebanyak tiga kali pada tahun ini, namun hanya dua kali mereka berbincang secara empat mata. Pertemuan pertama dilakukan saat anak Presiden Indonesia ke-enam tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono akan maju di Pilgub DKI Jakarta. Pertemuan tersebut dilakukan pada 9 Maret 2017.

Keduanya melakukan pertemuan veranda talk di Istana Negara. Ada beberapa hal yang dibicarakan keduanya. Bahkan, SBY mengaku sangat senang karena telah bisa berbincang dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Pertemuan ini berbicara banyak hal, baik yang berkaitan dengan politik nasional maupun ekonomi nasional. Namanya diskusi kan banyak hal," kata Jokowi di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3).

Sementara itu dalam pertemuan tersebut, SBY bersyukur karena Jokowi telah meluangkan waktu untuk bertemu. Dia mengaku, mendengarkan penjelasan Jokowi soal agenda-agenda nasional yang sedang dilakukan pemerintah. Selain itu keduanya juga mendiskusikan upaya memajukan Indonesia.

"Negara ini harus makin maju, negara Pancasila, negara Bhinneka Tunggal Ika, negara yang mengayomi semua. Dan komitmen beliau samalah dengan komitmen saya dan komitmen para mantan presiden, ingin membangun negara dan ingin negara kita ke depan makin baik," kata SBY.

Selain itu, SBY sempat mewacanakan adanya forum presiden dan mantan presiden. Di mana wadah tersebut bertujuan untuk menjadi wadah yang menampung untuk komunikasi antara Presiden RI dan para mantan Presiden RI.

"Jadi perasaan saya bersyukur, gembira. Dan ya ini, kalau ada klub presiden dan mantan presiden, kan baik seperti ini. Kita bisa saling berkomunikasi," ujarnya.

Kemudian, pertemuan kedua adalah ketika perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017 di Istana Negara. Selain mempertemukan Jokowi dan SBY, dalam kesempatan ini Megawati Soekarnoputri juga turut hadir. Ini menjadi pemandangan menarik, pasalnya pertemuan SBY dan Megawati merupakan yang pertama selama satu dekade terakhir.

Pertemuan ketiga dilakukan setelah Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No.2 Tahun 2017 tentang Ormas. Melalui Agus, SBY meminta bertemu dengan Jokowi. Akhirnya keduanya kembali bertemu pada 27 Oktober 2017.

Jokowi mengakhiri pertemuan dengan SBY sekira pukul 15.00 WIB. SBY meninggalkan Istana Kepresidenan Jakarta tanpa memberikan pernyataan apa pun kepada wartawan.

Informasi yang dihimpun dari Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden, SBY pulang melalui pintu depan Istana Merdeka, Jakarta. Sehingga wartawan Istana Kepresidenan tidak dapat melihat kepulangan Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Dalam pertemuan kali ini, Jokowi dan SBY membicarakan tentang dua hal. Pertama SBY mempertanyakan mengenai Perppu Ormas, sedangkan yang kedua mengenai pertemuan antara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan (BG) dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

[mdk/fik/rki]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar