Baca Juga
SEMARANG -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso terlihat geram betul dengan Djoni dan Sri Anggono alias Ronggo, pemilik pabrik pembuat pil PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol) di Jalan Halmahera No. 27 Semarang Timur, Semarang. Bahkan, beberapa kali Budi Waseso menggunakan bahasa Jawa untuk memberi tekanan pada kalimatnya.
Berawal saat Djoni dan Ronggo diminta membuka masker, namun Djoni menolaknya. "Jangan pak, begini saja," ujarnya, Senin (4/12/2017).
Mendapat penolakan tersebut, Budi dengan nada tinggi berkata, "Enak saja kamu, yang kelihatan cuma matamu! Buka cepat!" sergah Budi.
Selanjutnya Budi bertanya kepada Djoni. "Kamu pernah minum pil ini belum? Tahu akibat perbuatanmu pada anak-anak? Manusia biadab kamu itu. Enak-enakan, badan gemuk, ketawa-ketawa. Bahagia kamu bisa ngeracunin anak-anak," cecar Budi.
"Pernah pak, untuk pegal linu," kata Djoni.
"Pegal linu pala loe. Coba kamu minum satu kemasan itu, ambilkan dia sepiring pil biar diminum sekaligus. Biar pegal linumu hilang semua," bentak Budi.
Budi bertanya mengenai agen-agen di Kalimantan yang menerima kiriman paket pil PCC tersebut. "Tidak ada pak, ini yang beli perorangan," jawab Djoni.
Spontan, Budi Waseso mengibaskan paket pil PCC dalam bentuk kaplet ke kepala Djoni. "Perorangan pie? Ora sah mbujuki koe. Iki barang semene akehe ko perorangan. Ngawur koe! (perorangan gimana? Tidak usah bohong kamu. Ini barang jumlahnya banyak ko perorangan. Ngawur kamu)," bentak Budi.
Berawal saat Djoni dan Ronggo diminta membuka masker, namun Djoni menolaknya. "Jangan pak, begini saja," ujarnya, Senin (4/12/2017).
Mendapat penolakan tersebut, Budi dengan nada tinggi berkata, "Enak saja kamu, yang kelihatan cuma matamu! Buka cepat!" sergah Budi.
Selanjutnya Budi bertanya kepada Djoni. "Kamu pernah minum pil ini belum? Tahu akibat perbuatanmu pada anak-anak? Manusia biadab kamu itu. Enak-enakan, badan gemuk, ketawa-ketawa. Bahagia kamu bisa ngeracunin anak-anak," cecar Budi.
"Pernah pak, untuk pegal linu," kata Djoni.
"Pegal linu pala loe. Coba kamu minum satu kemasan itu, ambilkan dia sepiring pil biar diminum sekaligus. Biar pegal linumu hilang semua," bentak Budi.
Budi bertanya mengenai agen-agen di Kalimantan yang menerima kiriman paket pil PCC tersebut. "Tidak ada pak, ini yang beli perorangan," jawab Djoni.
Spontan, Budi Waseso mengibaskan paket pil PCC dalam bentuk kaplet ke kepala Djoni. "Perorangan pie? Ora sah mbujuki koe. Iki barang semene akehe ko perorangan. Ngawur koe! (perorangan gimana? Tidak usah bohong kamu. Ini barang jumlahnya banyak ko perorangan. Ngawur kamu)," bentak Budi.
Dia kembali menegaskan kedua orang tersebut terhitung biadab. "Biadab mereka. Hidup dari ngeracun anak-anak. Satu itu hidup enak di Tasikmalaya, kerja santai tinggal terima setoran dari ngerusak anak-anak," papar Budi.
[mdk/lia/rki]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar