Baca Juga
JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menuliskan surat, di mana kali ini surat tersebut ditujukan untuk pejabat baru di lingkungan Kementerian Keuangan.
Yakni Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal Pajak baru serta Lucky A Firmansyah sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, yang baru dilantik Kamis (30/11) malam.
Dalam surat tersebut, dia mengingatkan agar Dirjen Pajak baru bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengumpulkan penerimaan pajak, serta meneruskan reformasi pajak dengan memperkuat organisasi melalui sistem database dan teknologi informasi yang andal dan setara dengan negara-negara maju.
Berikut isi surat Sri Mulyani yang diterima, Jumat (1/12/2017).
Kemarin malam tanggal 30 November 2017 saya melantik dua direktur jenderal baru, yaitu Sdr. Robert Pakpahan sebagai Dirjen Pajak dan Sdr. Lucky A Firmansyah sebagai Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko.
Pak Robert Pakpahan memegang tugas dan tanggung jawab penting bagi Republik Indonesia, yaitu mengumpulkan penerimaan pajak yang merupakan tanggung jawab utama dan tulang punggung tegaknya Republik Indonesia. Saya meminta Pak Robert membangun kepemimpinan yang efektif, adil, jujur, dan inklusif untuk dapat menggerakkan Ditjen Pajak mencapai target penerimaan dan membangun kepercayaan para pembayar pajak dan dunia usaha.
Pak Robert harus memimpin dan meneruskan reformasi pajak dengan memperkuat organisasi melalui sistem database dan teknologi informasi yang andal dan setara dengan negara-negara maju. Pak Robert harus membersihkan organisasi dari elemen buruk, korupsi, dan penyalahgunaan wewenang, bangun tata kelola yang baik dan bersih, dan layani pembayar pajak dengan baik agar membayar pajak menjadi mudah.
Pajak adalah amanat konstitusi dan diatur oleh undang-undang. Memungut dan mengumpulkan pajak untuk membangun Indonesia dan menyejahterakan rakyat bukan tugas mudah. Maka negara memberi kewenangan yang kuat, yang harus dijalankan dengan hati-hati, tepat dan tidak boleh disalahgunakan.
Selamat menjalankan tugas negara yang sangat penting ini. Lanjutkan dedikasi dan loyalitas yang kuat dalam menjalankan tugas baru ini.
Sdr. Lucky akan menjalankan tugas mengelola pembiayaan dan resiko keuangan negara. Saya meminta agar terus menjaga pembiayaan secara prudent sesuai rambu-rambu pengelolaan utang dan resiko yang bijaksana, sound dan kredibel. Terus mendorong kerja sama publik dan swasta, dengan tata kelola yang transparan, baik, dan bebas korupsi. Ekonomi dunia masih menghadapi ketidakpastian, kita harus mampu menjaga dan memperkuat ekonomi Indonesia.
Untuk Pak Ken yang memasuki purna bakti, terima kasih atas jasa dan dedikasinya untuk negara. Selamat bekerja Pak Robert, Pak Lucky, semoga Allah SWT, Tuhan YME selalu memberi perlindungan dan berkah serta karunianya.
[mdk/azz/rki]
Yakni Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal Pajak baru serta Lucky A Firmansyah sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, yang baru dilantik Kamis (30/11) malam.
Dalam surat tersebut, dia mengingatkan agar Dirjen Pajak baru bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengumpulkan penerimaan pajak, serta meneruskan reformasi pajak dengan memperkuat organisasi melalui sistem database dan teknologi informasi yang andal dan setara dengan negara-negara maju.
Berikut isi surat Sri Mulyani yang diterima, Jumat (1/12/2017).
Kemarin malam tanggal 30 November 2017 saya melantik dua direktur jenderal baru, yaitu Sdr. Robert Pakpahan sebagai Dirjen Pajak dan Sdr. Lucky A Firmansyah sebagai Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko.
Pak Robert Pakpahan memegang tugas dan tanggung jawab penting bagi Republik Indonesia, yaitu mengumpulkan penerimaan pajak yang merupakan tanggung jawab utama dan tulang punggung tegaknya Republik Indonesia. Saya meminta Pak Robert membangun kepemimpinan yang efektif, adil, jujur, dan inklusif untuk dapat menggerakkan Ditjen Pajak mencapai target penerimaan dan membangun kepercayaan para pembayar pajak dan dunia usaha.
Pak Robert harus memimpin dan meneruskan reformasi pajak dengan memperkuat organisasi melalui sistem database dan teknologi informasi yang andal dan setara dengan negara-negara maju. Pak Robert harus membersihkan organisasi dari elemen buruk, korupsi, dan penyalahgunaan wewenang, bangun tata kelola yang baik dan bersih, dan layani pembayar pajak dengan baik agar membayar pajak menjadi mudah.
Pajak adalah amanat konstitusi dan diatur oleh undang-undang. Memungut dan mengumpulkan pajak untuk membangun Indonesia dan menyejahterakan rakyat bukan tugas mudah. Maka negara memberi kewenangan yang kuat, yang harus dijalankan dengan hati-hati, tepat dan tidak boleh disalahgunakan.
Selamat menjalankan tugas negara yang sangat penting ini. Lanjutkan dedikasi dan loyalitas yang kuat dalam menjalankan tugas baru ini.
Sdr. Lucky akan menjalankan tugas mengelola pembiayaan dan resiko keuangan negara. Saya meminta agar terus menjaga pembiayaan secara prudent sesuai rambu-rambu pengelolaan utang dan resiko yang bijaksana, sound dan kredibel. Terus mendorong kerja sama publik dan swasta, dengan tata kelola yang transparan, baik, dan bebas korupsi. Ekonomi dunia masih menghadapi ketidakpastian, kita harus mampu menjaga dan memperkuat ekonomi Indonesia.
Untuk Pak Ken yang memasuki purna bakti, terima kasih atas jasa dan dedikasinya untuk negara. Selamat bekerja Pak Robert, Pak Lucky, semoga Allah SWT, Tuhan YME selalu memberi perlindungan dan berkah serta karunianya.
[mdk/azz/rki]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar