Baca Juga
SURABAYA -- Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur, Jumat (5/1/2018) malam melakukan penyergapan terhadap seorang bandar narkoba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Namun, saat hendak ditangkap, para pelaku yang bertransaksi narkoba dikirim dari Malaysia tiba di dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, melarikan diri.
Dua orang bandar dan juga kurir disergap di lokasi dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Setelah mendengar tembakan dari petugas BNN.
Tapi untuk dua orang lagi melarikan diri dengan menggunakan mobil Honda CRV hitam bernopol M 806 HA. Petugas pun memburunya, seperti di dalam film Hollywood. Karena, petugas harus mengejarnya sejak dari dermaga Tanjung Perak Surabaya, dan baru ditangkap di Jalan Pacar Kembang V Surabaya.
Selama pengejaran dari lokasi penyergapan hingga penangkapan yang jaraknya lebih lebih dari sekitar 7 kilometer, petugas berulangkali mengeluarkan tembakan. Tapi, masih saja tidak mau menyerah.
Baru, saat masuk di Pacar Kembang V, mobil dipepet, diarahkan ke kampung sempit. Waktu itulah dua orang yang di dalam mobil tidak bisa berkutik, setelah petugas kembali mengeluarkan tembakan.
Petugas BNN pun langsung mendobrak pintu mobil, dan diminta keluar. Di saat bersamaan, warga yang mendengar tembakan langsung berhamburan keluar dari rumahnya.
Sehingga penangkapan itu menjadi perhatian warga. Kini keempatnya dibawa ke kantor BNN untuk dilakukan pengembangan, menangkap jaringan narkoba yang didatangkan dari Malaysia.
"Dari penangkapan dua orang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kami mengamankan 7 kilogram sabu," kata Kabid Pemberantasan BNNP Jatim, AKBP Wisnu Chandra, yang memimpin operasi penyergapan, Jumat (5/1/2018) malam.
"Ada anggota kami yang ditabrak oleh mereka sekarang masih dirawat di rumah sakit. Sehingga kami memberikan tindakan menembaknya, mengingat melihat ada anggota BNN yang nyawanya terancam. Tapi pengedar dan bandar yang kita tembak ini juga dirawat di rumah sakit," ujar dia.
Namun, saat hendak ditangkap, para pelaku yang bertransaksi narkoba dikirim dari Malaysia tiba di dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, melarikan diri.
Dua orang bandar dan juga kurir disergap di lokasi dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Setelah mendengar tembakan dari petugas BNN.
Tapi untuk dua orang lagi melarikan diri dengan menggunakan mobil Honda CRV hitam bernopol M 806 HA. Petugas pun memburunya, seperti di dalam film Hollywood. Karena, petugas harus mengejarnya sejak dari dermaga Tanjung Perak Surabaya, dan baru ditangkap di Jalan Pacar Kembang V Surabaya.
Selama pengejaran dari lokasi penyergapan hingga penangkapan yang jaraknya lebih lebih dari sekitar 7 kilometer, petugas berulangkali mengeluarkan tembakan. Tapi, masih saja tidak mau menyerah.
Baru, saat masuk di Pacar Kembang V, mobil dipepet, diarahkan ke kampung sempit. Waktu itulah dua orang yang di dalam mobil tidak bisa berkutik, setelah petugas kembali mengeluarkan tembakan.
Petugas BNN pun langsung mendobrak pintu mobil, dan diminta keluar. Di saat bersamaan, warga yang mendengar tembakan langsung berhamburan keluar dari rumahnya.
Sehingga penangkapan itu menjadi perhatian warga. Kini keempatnya dibawa ke kantor BNN untuk dilakukan pengembangan, menangkap jaringan narkoba yang didatangkan dari Malaysia.
"Dari penangkapan dua orang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kami mengamankan 7 kilogram sabu," kata Kabid Pemberantasan BNNP Jatim, AKBP Wisnu Chandra, yang memimpin operasi penyergapan, Jumat (5/1/2018) malam.
Menurut dia, dua orang yang ditangkap di Jalan Pacar Kembang yakni HMD dan temannya itu diduga sebagai pengendali peredaran narkoba sebagai bandar.
Karena, yang melakukan transaksi dan yang menerima.
Sedangkan yang dua orang pertama kali ditangkap di pelabuhan itu sebagai kurir juga bandar yang membawa narkoba dari Malaysia melalui jalur kapal ke Indonesia."Ada anggota kami yang ditabrak oleh mereka sekarang masih dirawat di rumah sakit. Sehingga kami memberikan tindakan menembaknya, mengingat melihat ada anggota BNN yang nyawanya terancam. Tapi pengedar dan bandar yang kita tembak ini juga dirawat di rumah sakit," ujar dia.
[mdk/rnd/rki]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar