Baca Juga
BijakNews.com -- Dalam sebuah kelangkaan di tengah
banyaknya cuaca ekstrem di seluruh belahan dunia, gurun Sahara turun
salju. Berdasar laporan dari The Washington Post, salju menutupi
beberapa bagian dari Gurun Sahara setebal hampir 40 centimeter.
Menurut pakar cuaca, kejadian turunnya salju yang langka di gurun terbesar dan terpanas di dunia ini punya penyebab yang sama dengan membekunya pesisir timur pantai AS beberapa minggu belakangan. Hal ini disebabkan oleh pola atmosfer yang tak seperti biasanya.
Mike Kaplan dari Desert Research Institute di Nevada menyebut bahwa selama musim dingin, biasanya kita melihat udara dingin melaju ke utara, dan udara hangat ke selatan. Namun terkadang, terdapat penumpukan udara hangat di selatan dan udara dingin di utara, dan hal ini jadi sangat ekstrem sehingga pola atmosfernya jadi runtuh.
Ketika hal ini terjadi, tempat yang biasanya tak mungkin turun salju karena suhu panasnya, bisa dihujani salju. Tentu rasanya sangat tidak masuk akal, mengingat di musim panas, suhu di Sahara bisa capai 40 derajat Celcius.
Kejadian ini terjadi di Sahara di Maroko, dan sempat terjadi musim dingin tahun lalu di kota Ain Sefra, Aljazair. Sebelumnya, tercatat pernah turun salju di Sahara pada tahun 1979. Jadi, dalam 40 tahun, hanya pernah 3 kali terjadi salju di Sahara. Meski demikian, Kaplan menyebut bahwa bisa jadi salju sering turun, namun temperatur panas cepat melelehkannya dan tak ada yang sempat merekamnya.
[mdk/idc/rki]
Menurut pakar cuaca, kejadian turunnya salju yang langka di gurun terbesar dan terpanas di dunia ini punya penyebab yang sama dengan membekunya pesisir timur pantai AS beberapa minggu belakangan. Hal ini disebabkan oleh pola atmosfer yang tak seperti biasanya.
Mike Kaplan dari Desert Research Institute di Nevada menyebut bahwa selama musim dingin, biasanya kita melihat udara dingin melaju ke utara, dan udara hangat ke selatan. Namun terkadang, terdapat penumpukan udara hangat di selatan dan udara dingin di utara, dan hal ini jadi sangat ekstrem sehingga pola atmosfernya jadi runtuh.
Ketika hal ini terjadi, tempat yang biasanya tak mungkin turun salju karena suhu panasnya, bisa dihujani salju. Tentu rasanya sangat tidak masuk akal, mengingat di musim panas, suhu di Sahara bisa capai 40 derajat Celcius.
Kejadian ini terjadi di Sahara di Maroko, dan sempat terjadi musim dingin tahun lalu di kota Ain Sefra, Aljazair. Sebelumnya, tercatat pernah turun salju di Sahara pada tahun 1979. Jadi, dalam 40 tahun, hanya pernah 3 kali terjadi salju di Sahara. Meski demikian, Kaplan menyebut bahwa bisa jadi salju sering turun, namun temperatur panas cepat melelehkannya dan tak ada yang sempat merekamnya.
[mdk/idc/rki]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar