Breaking

Selasa, 15 Mei 2018

Diduga Terlibat Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri, Rumah Penjual Kerupuk dan Telur Asin Ini Digeledah Polisi

Baca Juga

Polisi menggeledah rumah di Jalan Kapi Sraba XI, Pakis, Kabupaten Malang.
BIJAKNEWS.COM -- Polisi menggeledah rumah di Jalan Kapi Sraba XI, Pakis, Kabupaten Malang. Salah satu pemilik rumah diduga terkait bom di Sidoarjo.

Pantauan detikcom, garis polisi telah dipasang di pagar rumah terduga teroris selama penggeledahan berlangsung. 

Banyak pula petugas yang berjaga di depan rumah yang diketahui milik Arifin itu. Terlihat Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, Wakapolres Malang Kompol Decky Hermansyah serta jajaran di bawahnya.

Menurut warga, polisi datang sejak 12.00 WIB siang. Selang dua jam, himbauan diberikan agar warga tidak meninggalkan rumah. 

Penggeledahan kemudian dimulai hingga berakhir sekitar pukul 17.15 WIB di rumah nomor 10H12 tersebut.

"Mohon maaf, orangnya bercadar. Sehari-harinya menjual telur asin dan kerupuk asal Sidoarjo. Kabarnya diamankan polisi di Sidoarjo karena keterkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri," ujar Budiono (49), warga setempat, saat berbincang dengan detikcom, Senin, 14 Mei 2018.

Meski memiliki kehidupan tertutup, pemilik rumah dikenal sebagai orang yang ramah terhadap tetangga. Sudah hampir 14 tahun ini dia tinggal bersama suaminya, AR (50) yang bekerja di kantor pos. 

"Suami kemarin malam ke rumah. Mengabarkan soal kucing saya yang tertabrak mobil. Tidak ada gelagat aneh, biasa saja," beber Budiono, yang tinggal hanya enam rumah dari tempat tinggal Ida.

Sejak beberapa hari ini, Budiono tak lagi melihat pemilik rumah. Dia sendiri tidak tahu ke mana mereka pergi. "Sudah tiga bulan ini tak jualan kerupuk dan telur asin. Beberapa hari ini memang tak kelihatan. Mungkin karena tak memiliki momongan bisa sedikit bebas bepergian," ungkap Budiono.

Dia tak tahu soal keterkaitan pemilik rumah dengan jaringan pelaku bom bunuh diri. "Kami sebagai tetangga tak mengira," ucapnya. Budiono bisa dibilang cukup mengetahui kehidupan pasutri tersebut. Sebab, Budiono adalah orang yang mengerjakan pagar rumah tersebut, yang kini dipasangi garis polisi.

"Yang kerjakan pagar rumahnya saya. Agak bedanya, saya tak pernah dipersilakan masuk rumah. Semua tetangga mungkin akan diperlakukan sama, entah ada apa. Kalau saya mengira, karena banyak merawat kucing," bebernya.

Polisi menggeledah rumah sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.15 WIB. Garis polisi dipasang dan warga diimbau tak meninggalkan rumah selama penggeledahan berlangsung. Pascapenggeledahan, garis polisi masih terpasang di pagar rumah. Rumah dalam kondisi tertutup, tak diketahui keberadaan pemilik rumah, yang disebut warga sempat didatangkan aparat kepolisian sebelum penggeledahan. 

(Sumber: detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar