Breaking

Rabu, 16 Mei 2018

Ini yang Dibahas Saat Gubernur Irwan Rapat TPID Bersama BI

Baca Juga

PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno optimistis inflasi di Sumatra Barat selama Ramadan hingga lebaran Idul Fitri 1439 H bisa terkendali. Menurutnya, persoalan inflasi ini disebabkan antara supply and demand dalam ilmu ekonomi merupakan penggambarkan atas hubungan di pasar. 

"Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Sejak awal 2018, tingkat inflasi di Sumbar memang tercatat di level rendah. Terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis tingkat inflasi Kota Padang selama April 2018 sebesar 0,01 persen, sedangkan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,12 persen," ujarnya.

Persoalan Ramadan dan lebaran bagi orang Sumatera Barat, naiknya harga tiket Garuda sebagai standar bagi penerbangan lainnya, pada dalam jarak tempuh yang sama 1,5 jam murah, kenapa mahal di Padang karena permintaan tinggi dan pesawat sedikit.

Gubernur Iwan Prayitno menyatakan,  pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menurunkan tarif batas atas khusus rute Padang-Jakarta, pulang-pergi. Langkah ini diambil karena berkaca pada Lebaran 2017 lalu, tarif tiket pesawat menjadi komponen paling wahid sebagai penyebab inflasi.

 "Saya sudah bicara dan menyurati  Menteri Perhubungan dan agar untuk Sumbar menetapkan harga Jakarta-Padang harga rate tertinggi akan diturunkan. Misalnya dulu Rp2,5 juta sekarang Rp1,5 juta (tarif teratas), karena soal tiket pesawat berdasarkan aturan maka ini jelas membantu, dimana penerbangan lain juga akan mengikuti Garuda," terang Irwan Prayitno usai memimpin rapat TPID di Bank Indonesia Sumbar, Selasa, 15 Mei 2018. 

Irwan Prayitno menjelaskan, TPID juga melibatkan Bank Indonesia, Perum Bulog, dan Satgas Pangan yang di dalamnya ada kepolisian, akan memastikan pasokan bahan pokok tersedia dan mencukupi. Pemprov Sumbar menggandeng Perum Bulog untuk memastikan ketersediaan bahan pangan strategis seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, dan daging mencukupi. 

"Mudah-mudahan untuk masuk Ramadan dan Lebaran sudah terkendali (inflasi). Gula, tepung, beras, cukup. Hanya dipantau kalau dalam pergerakan ada sesuatu yang melonjak, kami lakukan pasar murah, operasi pasar," jelas Irwan Prayitno. 

Gubernur Bank Indonesia cabang Padang Endy Dwi Tjahjono menyampaikan, untuk kebutuhan lebaran di Sumatera Barat karena kebiasan, telah menyiapkan dana sebesar Rp3,8 trilun, ini meningkat 11 persen dari tahun 2017. Ada tukaran uang pecahan 100 ribu sampai 2 ribu dan kepingan logam. 

Bank Indonesia cabang Padang akan membuka penukaran uang mulai 21 Mai – 7 Juni 2018, mulai jam 9.00 – 11.30 WIB, Ini hanya untuk menukarkan uang, bukan menganti uang lusuh.  Kemudian juga dilakukan di Kota Bukittinggi dan Payakumbuh tanggal 2 Juni 2018 dan Pariaman dan Solok tanggal 9 Juni 2018. Dan masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang di Bank-Bank yang ada, ujarnya.

Endy Dwi Tjahjono juga mengimbau, agar masyarakat tidak menukarkan uang dijalanan, karena itu riba dan prilaku jahiliah (uang ditukar nilainya tidak sama, misalnya sepuluh jadi sembilan), selain itu juga ada resiko uang palsu. 

"Silahkan menukarkan uang di Bank Indonesia selain dijamin keasliannya, jumlahnya juga nilainya tidak berkurang," katanya mengingatkan.


(rel/rki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar