Baca Juga
JAKARTA – Setelah 36 jam, petugas Polri berhasil membebaskan sandera
terakhir yang disandera oleh napi teroris di rutan cabang Salemba
Kompleks Mako Brimob Jakarta. Sandera dari anggota polisi bernama Bripka
Iwan Sarjana berhasil dibebaskan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88
Antiteror, Rabu (9/5) sekitar pukul 24.00 WIB.
Saat diserahkan, kondisi Iwan dalam keadaan luka-luka dan lebam. Bripka Iwan selanjutnya dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dirawat.
Wakapolri, Komjen Syafruddin saat konferensi pers dengan wartawan, Kamis (10/5) pagi menyatakan, operasi penanggulangan kericuhan dan pembebasan sandera di rutan cabang Salemba telah berakhir, Kamis (10/5) pukul 07.15 WIB. Polisi tinggal melakukan finalisasi atau sterilisasi untuk memastikan kondisi benar-benar pulih karena napi teroris mengambil sejumlah senjata korban anggota polri.
Wakapolri menekankan, polisi sama sekali tidak melakukan negosiasi, melainkan penanggulangan. Penanggulangan yang dilakukan dengan cara persuasif.
Dalam konferensi pers tersebut, Wakapolri berkali-kali meminta maaf kepada keluarga korban serta seluruh masyarakat Indonesia atas kejadian tersebut. “Meskipun Polri dalam hal ini menjadi korban, tapi kami tetap meminta maaf atas kejadian ini karena telah menyita perhatian masyarakat Indonesia,” katanya.
(rin/rki)
Saat diserahkan, kondisi Iwan dalam keadaan luka-luka dan lebam. Bripka Iwan selanjutnya dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dirawat.
Wakapolri, Komjen Syafruddin saat konferensi pers dengan wartawan, Kamis (10/5) pagi menyatakan, operasi penanggulangan kericuhan dan pembebasan sandera di rutan cabang Salemba telah berakhir, Kamis (10/5) pukul 07.15 WIB. Polisi tinggal melakukan finalisasi atau sterilisasi untuk memastikan kondisi benar-benar pulih karena napi teroris mengambil sejumlah senjata korban anggota polri.
Wakapolri menekankan, polisi sama sekali tidak melakukan negosiasi, melainkan penanggulangan. Penanggulangan yang dilakukan dengan cara persuasif.
Dalam konferensi pers tersebut, Wakapolri berkali-kali meminta maaf kepada keluarga korban serta seluruh masyarakat Indonesia atas kejadian tersebut. “Meskipun Polri dalam hal ini menjadi korban, tapi kami tetap meminta maaf atas kejadian ini karena telah menyita perhatian masyarakat Indonesia,” katanya.
(rin/rki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar