Baca Juga
PADANG --
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) mengajak masyarakat untuk
memperbanyak ibadah membaca dan mendalami Alquran, khususnya selama 3
hari yang tersisa dalam Ramadhan 1439 H. IP mengingatkan umat Muslim
agar tidak menyia-nyiakan peluang meraih kesempurnaan ibadah dalam bulan
Puasa kali ini. Salah satu caranya, dengan membaca Alquran.
"Alquran ini adalah pedoman hidup yang tidak pernah basi. Semua ada petunjuk. Bergaul dengan teman, bekerja di kantor. Semua diatur. Supaya kita tidak tersesat. Dan sebagai penjelas mengenai hidup dan kehidupan," jelas IP dalam ceramah itikaf di Masjid Jihad Perak Kota Padang, Senin, 11 Juni 2018.
IP menyampaikan bahwa Alquran, didukung sunah Rasul, menjadi pedoman paling lengkap bagi manusia dalam menjalani hidup. Bahkan menurutnya, berbagai peristiwa dan kasus terkini memiliki korelasi erat dengan kisah yang disampaikan dalam Alquran. Maraknya perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) misalnya, disampaikan dalam kisah Nabi Luth.
"Istri mengingkari suami ada zaman nabi Nuh. Pemimpin zalim dan diktator ada, Firaun. Pengusaha yang rusak namanya Karun. Alquran ini tak sekadar cerita namun sebagai Petunjuk," jelas IP.
IP sekali lagi meminta masyarakat, khususnya bagi karyawan dan pekerja yang telah masuk masa cuti bersama untuk memanfaatkan sisa waktu terakhir dalam Bulan Puasa kali ini dengan memperbanyak ibadah. Bagi yang merasa kesulitan untuk mendalami dan menghafal Alquran secara rinci, tak masalah bila baru mampu sekadar membacanya. Ia mengingatkan bahwa Allah SWT memiliki porsi pahala masing-masing bagi umat Muslim yang beribadah melalui membaca, mendalami, hingga mengamalkan Alquran.
"Terpenting adalah mendapat ketenangan dan membersihkan jiwa melalui membaca Alquran. Mau hapal atau tidak, setidaknya kita memperoleh ketenangan jiwa," katanya.
Meski memprioritaskan perbanyak ibadah di sisa Ramadhan, IP berharap kebiasaan membaca Alquran tetap dijalankan selepas bulan Puasa lewat. IP juga meminta jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk lebih banyak membaca Alquran sebagai landasan dalam pekerjaan sehari-hari.
"Apalagi saya pernah bilang bahwa eselon II yang tak maksimal siap-siap saya ganti. Cemas mereka. Biar tak cemas gimana? Ya baca Alquran. Ketika mereka membaca Alquran dan menyerahkan kepada Allah, seharusnya tak cemas lagi," ujarnya.
"Alquran ini adalah pedoman hidup yang tidak pernah basi. Semua ada petunjuk. Bergaul dengan teman, bekerja di kantor. Semua diatur. Supaya kita tidak tersesat. Dan sebagai penjelas mengenai hidup dan kehidupan," jelas IP dalam ceramah itikaf di Masjid Jihad Perak Kota Padang, Senin, 11 Juni 2018.
IP menyampaikan bahwa Alquran, didukung sunah Rasul, menjadi pedoman paling lengkap bagi manusia dalam menjalani hidup. Bahkan menurutnya, berbagai peristiwa dan kasus terkini memiliki korelasi erat dengan kisah yang disampaikan dalam Alquran. Maraknya perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) misalnya, disampaikan dalam kisah Nabi Luth.
"Istri mengingkari suami ada zaman nabi Nuh. Pemimpin zalim dan diktator ada, Firaun. Pengusaha yang rusak namanya Karun. Alquran ini tak sekadar cerita namun sebagai Petunjuk," jelas IP.
IP sekali lagi meminta masyarakat, khususnya bagi karyawan dan pekerja yang telah masuk masa cuti bersama untuk memanfaatkan sisa waktu terakhir dalam Bulan Puasa kali ini dengan memperbanyak ibadah. Bagi yang merasa kesulitan untuk mendalami dan menghafal Alquran secara rinci, tak masalah bila baru mampu sekadar membacanya. Ia mengingatkan bahwa Allah SWT memiliki porsi pahala masing-masing bagi umat Muslim yang beribadah melalui membaca, mendalami, hingga mengamalkan Alquran.
"Terpenting adalah mendapat ketenangan dan membersihkan jiwa melalui membaca Alquran. Mau hapal atau tidak, setidaknya kita memperoleh ketenangan jiwa," katanya.
Meski memprioritaskan perbanyak ibadah di sisa Ramadhan, IP berharap kebiasaan membaca Alquran tetap dijalankan selepas bulan Puasa lewat. IP juga meminta jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk lebih banyak membaca Alquran sebagai landasan dalam pekerjaan sehari-hari.
"Apalagi saya pernah bilang bahwa eselon II yang tak maksimal siap-siap saya ganti. Cemas mereka. Biar tak cemas gimana? Ya baca Alquran. Ketika mereka membaca Alquran dan menyerahkan kepada Allah, seharusnya tak cemas lagi," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar