Baca Juga
GORONTALO -- Gubernur
Provinsi Sumatera Barat, Irwan Prayitno menjadi narasumber dalam Dialog
Budaya 2018 dengan tema "Merawat, Memperkokoh Budaya Lokal Dalam
Menghadapi Dinamika Sosial dan Tantangan Globalisasi" yang digelar di
Gorontalo, Sabtu, 8 September 2018.
Dialog Budaya 2018 tersebut mengambil topik "Titik Temu Budaya Minang dan Gorontalo". Menurut Gubernur Irwan Prayitno, dialog ini menjadi awalan bagi titik temu budaya Minang dengan Gorontalo. Pasalnya, dialog budaya dapat menjadi strategi dan upaya merekat bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bentuk silaturahmi budaya.
"Terdapat kesamaan budaya Minang dengan Gorontalo, jika di Sumbar ada falsafah Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK), di Gorontalo ada Adati Hula-Hula to Saraa, Saraa Hula-Hula to Qurani," ungkap Irwan.
Dikatakannya, persamaan lain budaya Minang dan Gorontalo ada pada falsafah "Syara' Mangato, Adaik Mamakai" yang di Gorontalo di sebut sebagai "Saraa topa-topango to adati". Dan masih banyak kesamaan dalam pilar agama dan budaya antara Minang dan Gorontalo.
"Perkembangan zaman dan dinamika hidup, membawa budaya bergeser secara perlahan atau bahkan dengan cepat bergeser. Namun budaya tidak boleh bergeser menghilangkan jati dirinya. Budaya Lokal dapat terus berkembang beriringan dengan Globalisasi," tegas Irwan.
Usai dialog, dilaksanakan saling tukar cendramata serta foto bersama dengan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo beserta jajaran dan undangan.
Dialog Budaya 2018 tersebut mengambil topik "Titik Temu Budaya Minang dan Gorontalo". Menurut Gubernur Irwan Prayitno, dialog ini menjadi awalan bagi titik temu budaya Minang dengan Gorontalo. Pasalnya, dialog budaya dapat menjadi strategi dan upaya merekat bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bentuk silaturahmi budaya.
"Terdapat kesamaan budaya Minang dengan Gorontalo, jika di Sumbar ada falsafah Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK), di Gorontalo ada Adati Hula-Hula to Saraa, Saraa Hula-Hula to Qurani," ungkap Irwan.
Dikatakannya, persamaan lain budaya Minang dan Gorontalo ada pada falsafah "Syara' Mangato, Adaik Mamakai" yang di Gorontalo di sebut sebagai "Saraa topa-topango to adati". Dan masih banyak kesamaan dalam pilar agama dan budaya antara Minang dan Gorontalo.
"Perkembangan zaman dan dinamika hidup, membawa budaya bergeser secara perlahan atau bahkan dengan cepat bergeser. Namun budaya tidak boleh bergeser menghilangkan jati dirinya. Budaya Lokal dapat terus berkembang beriringan dengan Globalisasi," tegas Irwan.
Usai dialog, dilaksanakan saling tukar cendramata serta foto bersama dengan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo beserta jajaran dan undangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar