Baca Juga
PADANG – Pemerintah Kota Padang kembali menghidupkan
lomba dayung tradisional yang dikenal dengan selaju sampan atau dayung
palinggam. Perhelatan yang kedua kali ini bertajuk “Festival Selaju
Sampan Siti Nurbaya Badunsanak 2018”.
Lomba yang digelar di Muaro Batang Arau itu akan
diramaikan oleh 32 tim tangguh dan 4 tim eksibisi dari seluruh kecamatan
di Kota Padang. Dipastikan menarik karena tradisi lawas orang
Minangkabau ini sudah jarang-jarang diadakan.
“Gelaran selaju sampan ini adalah upaya menghidupkan
kembali olahraga dayung tradisional untuk melestarikan budaya yang
pernah berkembang di Minangkabau,” kata Walikota Padang Mahyeldi
Ansharullah saat pembukaan, Sabtu (1/9/2018).
Menurut Mahyeldi, selain menggugah kembali kecintaan
masyarakat terhadap budaya lokal, Pemerintah Kota Padang menjadikan
momen ini untuk menarik pengunjung lebih ramai ke Padang. Banyaknya
pengunjung akan menghidupkan pariwisata, tentunya berdampak terhadap
pergerakan ekonomi masyarakat.
“Berbagai event yang digelar sebagai upaya meramaikan
Kota Padang. Sektor pariwisata akan meningkat, ekonomi masyarakat lebih
bergerak,” ujar Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi berharap, anak nagari atau pemuda
lebih termotivasi untuk berkarya dengan menggali potensi-potensi lokal
yangbdimiliki. Salah satunya menghidupkan selaju sampan sebagai warisan
budaya yang bisa dikemas untuk daya tarik wisata.
“Anak nagari agar termotivasi untuk terus berkarya dengan memanfaatkan potensi yang ada,” tukasnya.
Mahyeldi menambahkan, dampak positif lainnya digelarnya
selaju sampan adalah terjaganya kebersihan sungai. Hal ini membuat Balai
Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera memberikan dukungan.
“Kita didukung BWS V karena kegiatan ini berdampak positif terhadap pemeliharaan sungai,” tukas Mahyeldi.
Sementara itu, Efi Rinaldi, Kabid Seni Budaya Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang selaku panitia mengungkapkan,
kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahun. Dalam
pelaksanaannya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melibatkan unsur-unsur
masyarakat yang umumnya masyarakat di sekitar pesisir dan Muaro Batang
Arau.
“Kita melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya karena
memang selaju sampan merupakan tradisi yang berkembang di zengah
masyarakat sejak lama,” katanya.
Pada acara pembukaan, terlihat masyarakat antusias untuk
menyaksikan laga dayung ini. Sejak pagi warga sudah menyemuti sisi
sungai Batang Arau.
Serunya lagi, tim Walikota Padang juga turut bertanding, menjajal kemampuan mendayung sampan dengan melawan tim lainnya.
(der/mrm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar