Baca Juga
JAKARTA -- Penunjukan
Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) disambut baik
oleh berbagai pihak. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali
Mochtar Ngabalin mengatakan, pengambilan keputusan ini tidak terlepas
dari faktor ilahi.
“Yang pasti seorang Presiden itu selalu dalam mengambil keputusan itu tidak berdiri sendiri. Tidak berdiri sendiri, ada faktor-faktor ilahiah. Jadi Tuhan Allah itu lebih dekat kepada para pemimpin dalam mengambil keputusan. Hari ini kan semua publik memberikan penilaian positif kepada penunjukan Erick Thohir kan. Alhamdulillah,” ujar Ali Mochtar Ngabalin, Minggu, 9 September 2018.
Dipihnya Erick Thohir ini dianggap Ngabalin sudah tepat. Menurutnya, Jokowi pasti memiliki insting dalam menentukan ketua timsesnya.
“Pasti bagus. Pasti Presiden punya feeling, punya pikiran, punya insting terhadap Pak Erick Thohir pasti bagus toh,” ucapnya.
Dia mengatakan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri tidak mudah bagi seseorang untuk menjadi Ketua TKN karena hanya orang-orang terbaik yang mampu menjadi TKN. Ia mengatakan Erick Thohir merupakan sosok yang pintar serta kemampuannya mengkoordinasi juga tidak diragukan lagi jika melihat kembali Asian Games 2018.
“Karena leadershipnya. Orang terbaik karena kemampuan, smartnya, menegerialnya, mampu melakukan koordinasi sangat baik, usianya sangat muda, kemudian baru saja, belum lepas ingatan kita tentang kesuksesan Erick Thohir membawa kegiatan pesta yang besar, Asian Games dan sebagainya," ungkap Ngabalin.
Bagi Ngabalin secara personal, Erick adalah sosok pebisnis yang andal. Ia menambahkan, dengan memilih erick sekali lagi menunjukkan bahwa Jokowi adalah pemimpin yang cerdas.
"Saya kenal baik, saya kenal dekat. Dari sisi organisasi cukup berhasil dalam HIPMI kemudian mengelola perusahaan-perusahaan keluarga, publik. Saya kenal baik, pribadinya baik, santun, leadershipnya kita tahu karena itu alhamdulillah publik beri respons yang baik,” tuturnya.
“Artinya cerdas ya. Sama pada waktu Pak Jokowi menunjuk Ali Mochtar, orang model yang ditunjuk Pak Jokowi sangat cerdas. Pak Jokowi menunjuk lagi Pak Erick, cerdas. Jadi saya meminjam lagi istilah itu,” tutupnya.
(Sumber: kumparan.com)
“Yang pasti seorang Presiden itu selalu dalam mengambil keputusan itu tidak berdiri sendiri. Tidak berdiri sendiri, ada faktor-faktor ilahiah. Jadi Tuhan Allah itu lebih dekat kepada para pemimpin dalam mengambil keputusan. Hari ini kan semua publik memberikan penilaian positif kepada penunjukan Erick Thohir kan. Alhamdulillah,” ujar Ali Mochtar Ngabalin, Minggu, 9 September 2018.
Dipihnya Erick Thohir ini dianggap Ngabalin sudah tepat. Menurutnya, Jokowi pasti memiliki insting dalam menentukan ketua timsesnya.
“Pasti bagus. Pasti Presiden punya feeling, punya pikiran, punya insting terhadap Pak Erick Thohir pasti bagus toh,” ucapnya.
Dia mengatakan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri tidak mudah bagi seseorang untuk menjadi Ketua TKN karena hanya orang-orang terbaik yang mampu menjadi TKN. Ia mengatakan Erick Thohir merupakan sosok yang pintar serta kemampuannya mengkoordinasi juga tidak diragukan lagi jika melihat kembali Asian Games 2018.
“Karena leadershipnya. Orang terbaik karena kemampuan, smartnya, menegerialnya, mampu melakukan koordinasi sangat baik, usianya sangat muda, kemudian baru saja, belum lepas ingatan kita tentang kesuksesan Erick Thohir membawa kegiatan pesta yang besar, Asian Games dan sebagainya," ungkap Ngabalin.
Bagi Ngabalin secara personal, Erick adalah sosok pebisnis yang andal. Ia menambahkan, dengan memilih erick sekali lagi menunjukkan bahwa Jokowi adalah pemimpin yang cerdas.
"Saya kenal baik, saya kenal dekat. Dari sisi organisasi cukup berhasil dalam HIPMI kemudian mengelola perusahaan-perusahaan keluarga, publik. Saya kenal baik, pribadinya baik, santun, leadershipnya kita tahu karena itu alhamdulillah publik beri respons yang baik,” tuturnya.
“Artinya cerdas ya. Sama pada waktu Pak Jokowi menunjuk Ali Mochtar, orang model yang ditunjuk Pak Jokowi sangat cerdas. Pak Jokowi menunjuk lagi Pak Erick, cerdas. Jadi saya meminjam lagi istilah itu,” tutupnya.
(Sumber: kumparan.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar