Breaking

Minggu, 09 September 2018

Terpukau dengan Cara Kerja Jokowi, Erick Thohir: Beliau Hati Nuraninya untuk Rakyat

Baca Juga

Erick Thohir bersama Joko Widodo, Presiden dan Calon Presiden Republik Indonesia.
JAKARTA -- Erick Thohir resmi ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Erick sendiri mengaku, bersedia menjadi ketua tim kampanye Jokowi-Ma'ruf lantaran terpukau dengan cara kerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Apa yang saya dapat lihat dari Pak Joko Widodo sendiri kekuatan beliau sebagai hati nuraninya untuk rakyat dan untuk membangun Indonesia itu jadi pilihan saya," kata Erick. "Justru yang mempengaruhi saya daripada track record (rekam jejak) beliau (Jokowi) sebelumnya," lanjut dia. 

Ia mengatakan selama ini dirinya memang berkecimpung di dunia bisnis. Namun, ia meyakini bahwa pilihannya untuk masuk ke dunia politik sudah benar lantaran kepercayaanya terhadap rekam jejak Jokowi.

"Jadi bukan istilahnya di sini saya melihat sebuah visinya beliau tetapi justru yang mempengaruhi saya daripada track record beliau sebelumnya," lanjut Erick.

Kekuatan Erick Thohir

Pengamat politik menilai ada beberapa kelebihan Erick yang membuat Jokowi meliriknya sebagai Ketua TKN untuk meraih kemenangan di Pilpres 2019.

"Yang pertama jelas dia pengusaha sukses dan dia pengalaman terakhirnya sebagai ketua Asian Games untuk Indonesia. Ini mengurus banyak orang dengan jumlah yang besar. Memang benar itu satu pertimbangan, me-menage tim lapangan itu tidak semudah yang orang bayangkan, jadi kelebihan Erick itu di situ," kata Pengamat poltik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi Padang saat dihubungi, Jumat, 7 September 2018.

Asrinaldi menilai, kelebihan lainnya yang dimiliki Erick adalah latar belakangya yang bukan berasal dari partai. Erick dianggap akan mengakomodir kepentingan partai koalisi dalam pemenangan Jokowi-Ma'ruf nanti.

"Yang kedua karena jabatan ketua TKN ini strategis tentu semua partai juga mengincar, karena itu juga ada nanti politik balas budinya. Nah karena partai itu koalisinya banyak tentu dicari yang bisa mengakomodir semua kepentingan partai dan itu ada di Erick Tohir, dia bukan siapa-siapa dari partai sehingga dia bisa mengakomadasi semua kepentingan dari partai dan itu diterima," ujarnya.

Terakhir, posisi Erick yang merupakan pengusaha juga akan menguntungkan Jokowi-Ma'ruf. Kekuatan finansial yang dimilikinya bisa dimanfatkan untuk keperlua pemenangan.

"Yang ketiga ketua tim itu perlu orang yang paling tidak dia punya ekonomi yang mapan dan kuat untuk membiayai sedikit banyaknya kalau ada keperluan mendadak. Dia bisa tangani ketimbang menunggu sumbangan," tutur Asrinaldi.

Menurutnya kekurangan Erick adalah pengalamannya di dunia politik. Namun hal itu akan dapat diatasi dengan bantuan para politisi dan orang-orang dekat Erick.

"Dalam konteks politik kan dia tidak harus terlibat langsung, dia bisa mengamati, dia bisa meminta pendapat dari banyak kawan-kawannya di lapangan, atau minta masukan dari tim yang dipercayanya lalu diolahnya. Polemik itu tidak akan muncul terlalu intens lah, paling tidak meragukan apakah dia pernah di dunia politik atau bukan," kata dia.

Keberadaan Erick, menurut Asrinaldi tak akan mempengaruhi posisi di Ketua TKN Prabowo-Sandiaga Uno. Sebab Erick ditunjuk untuk mengimbangi Sandiaga.

"Sebenarnya kedudukan Erick Tohir itu untuk arti meng-counter Sandiaga Uno yang selama ini orang melihat wakil Jokowi, Maruf Amin itu sosok yang memang tidak terlalu dekat dengan generasi milenial. Sandi itu memang muda dan kemudian dicarilah orang yang memang punya nilai jual juga untuk membesarkan timnya Jokowi-Maruf amin, makanya Erick tohir," pungkasnya.

Struktur TKN Jokowi-Ma'ruf

Ketua TKN:
Erick Thohir

Dewan Penasihat
1. Megawati Soekarnoputri
2. Airlangga Hartarto
3. Muhaimin Iskandar
4. Surya Paloh
5. Romahurmuziy
6. Oesman Sapta
7. Hary Tanoe 
8. Diaz Hendropriyono
9. Grace Natalie

Dewan Pengarah 
Ketua: 
Jusuf Kalla

Anggota:
1. Try Sutrisno
2. Puan Maharani
3. Pramono Anung
4. Sri Mulyani
5. Agung Laksono
6. Akbar Tandjung
7. Dimyati Rois
8. Siswono Yudho 
9. Suwarso
10. Sidarto
11. Laksamana (Purn) Marsetio.

(Sumber: kompas.com/detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar