Breaking

Minggu, 09 September 2018

Upaya Kelompok Teroris Masuk di Gerakan Politik Pilpres Wajib Diwaspadai

Baca Juga

JAKARTA -- Tak boleh diabaikan bahwa ada gejala di Indonesia, kelompok teroris mulai memanfaatkan isu politik menjadi alat efektif untuk memecah belah anak bangsa.

"Chaos adalah peluang bagi 'jihadis' untuk mengambil peran, dan mereka mendambakan chaos di suatu negara," kata mantan Alumni Pelatihan Militer Afghanistan yang juga Ketua Forum Komunikasi Alumni Afghanistan Indonesia, Ahmad Sajuli, Sabtu malam, 8 September 2018.

Menurut Ahmad Sajuli, komunitas anti rezim saat ini memang menemukan komunitasnya, walau masing-masing punya agenda. Tetapi "jihadis" akan terus memasang mata dan kuping menunggu saat yang ditunggu-tunggu itu yaitu konflik. Orientasi umum gerakan "jihad" saat ini adalah tamkin, yaitu tegaknya Syariat Islam versi mereka menjadi konstitusi utama.

Ahmad Sajuli juga mengingatkan bahwa generasi Al-Qaeda hari ini memiliki keunggulan dan wajib diwaspadai karena bisa masuk ke dalam gerakan Pilpres tersebut. Yaitu gerakannya sangat efektif dan mampu membaur bersama ribuan orang dalam sekali waktu, bergerak dengan memanfaatkan perasaan umat Islam, cerdas dalam berorganisasi dan rapi, anggotanya juga disiplin

Al Qaeda hari ini, sambungnya, adalah organisasi yang adaptif, yang telah memanfaatkan kekacauan dan gejolak perubahan revolusioner untuk menciptakan basis operasional dan rumah baru. Mereka menjadi lebih susah diprediksi, lebih otonom dan oportunis, serta lebih kuat, karena Al-Qaeda bisa mendapatkan senjata baru, rekrutan baru, sumber dana baru, serta safe haven baru.

"Adapun ISIS, dia juga diuntungkan dengan chaos di sebuah negara, walau tidak secerdas Al-Qaeda, keduanya merupakan ancaman. Apalagi ancaman menjelang pemilihan umum 2019 yang sekarang gesekannya sudah terasa antara dua kubu," demikian Ahmad Sajuli.

(Sumber: rmol.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar