Baca Juga
PADANG -- Kantor
Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang terus memantau
gerak-gerik Hizb ut-Tahrir (HTI). Tak hanya HTI, gerakan radikal lainnya
juga dipantau Kesbangpol Kota Padang.
"Sampai saat ini, HTI tidak pernah terdaftar di Kesbangpol Kota Padang. Namun, kita terus melakukan pemantauan gerak-gerik HTI di daerah ini, termasuk gerakan radikal lainnya," ungkap Kepala Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Kota Padang, Boby Firman usai acara sosialisasi Paham Radikalisme se-Kota Padang di Gedung Serba Guna Kantor Balai Kota Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Senin, 8 Oktober 2018.
Ia mengatakan, sosialisasi bahaya paham radikal sangat penting dilakukan. Tujuannya agar ada keseamaan persepsi antara Pemerintah Kota Padang dengan elemen masyarakat tentang bahaya paham radikal.
"Jika banyak masyarakat yang mengetahui bahaya paham radikal ini, maka tingkat radikalisme di tengah-tengah masyarakat rendah. Contohnya, jika ada paham atau ideologi tertentu yang masuk ke tengah-tengah masyarakat, masyarakat sendiri paham dan tahu, karena tadi disosialisasi kita beritakan pengetahuan ciri-ciri paham radikal itu," pungkasnya.
Namun ia mengatakan, pemantauan paham radikal di Kota Padang bekerjasama dengan berbagai pihak, misalnya Kasat Intel, Dandim, dan lain sebagainya.
"Intinya sosialisasi ini adalah bagaimana masyarakat deteksi dini dan cegah dini bahaya paham radikal. Kalau Kesbang melakukan pemantauan langsung memang tidak, tapi kita bekerjasama dengan Kasat Intel, Dandim, dan lainnya," ujarnya.
(by/rki)
"Sampai saat ini, HTI tidak pernah terdaftar di Kesbangpol Kota Padang. Namun, kita terus melakukan pemantauan gerak-gerik HTI di daerah ini, termasuk gerakan radikal lainnya," ungkap Kepala Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Kota Padang, Boby Firman usai acara sosialisasi Paham Radikalisme se-Kota Padang di Gedung Serba Guna Kantor Balai Kota Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Senin, 8 Oktober 2018.
Ia mengatakan, sosialisasi bahaya paham radikal sangat penting dilakukan. Tujuannya agar ada keseamaan persepsi antara Pemerintah Kota Padang dengan elemen masyarakat tentang bahaya paham radikal.
"Jika banyak masyarakat yang mengetahui bahaya paham radikal ini, maka tingkat radikalisme di tengah-tengah masyarakat rendah. Contohnya, jika ada paham atau ideologi tertentu yang masuk ke tengah-tengah masyarakat, masyarakat sendiri paham dan tahu, karena tadi disosialisasi kita beritakan pengetahuan ciri-ciri paham radikal itu," pungkasnya.
Namun ia mengatakan, pemantauan paham radikal di Kota Padang bekerjasama dengan berbagai pihak, misalnya Kasat Intel, Dandim, dan lain sebagainya.
"Intinya sosialisasi ini adalah bagaimana masyarakat deteksi dini dan cegah dini bahaya paham radikal. Kalau Kesbang melakukan pemantauan langsung memang tidak, tapi kita bekerjasama dengan Kasat Intel, Dandim, dan lainnya," ujarnya.
(by/rki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar