Breaking

Kamis, 11 Oktober 2018

Pemprov Sumbar Serahkan Bantuan Rp1 Miliar & 1,6 Ton Rendang Pada Masyarakat Sulteng

Baca Juga

Wagub Sumbar Nasrul Abit menyerahkan bantuan kepada Pemprov Sulawesi Tengah. (ist)
PALU – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) membantu uang Rp1 miliar bagi korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Bantuan telah diserahkan secara simbolis oleh Wagub Sumbar, Nasrul Abit kepada Gubernur Sulteng Longki Djanggola di kantor Gubernur Sulteng, Rabu (10/10/2018).

Bantuan bersumber dari APBD dan sedang dalam proses transfer. Selain bantuan itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar juga menyalurkan bantuan sebesar Rp150 juta bagi perantau Minang yang menjadi korban bencana.

“Ini bantuan duka cita. Ikatan perantau Minang nanti yang akan membagi, sesuai dengan aspirasi yang berkembang. Lakukan dengan baik, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Jumlah ini memang masih kurang, belum dapat memenuhi sebagaimana yang diharapkan,” kata Ketua Baznas Sumbar, Prof. Syamsul Bahri Khatib yang ikut menyerahkan pada perantau.

Sementara itu, Nasrul Abit mengimbau warga Sumbar untuk terus mengumpulkan bantuan, khususnya dalam bentuk uang, di samping peralatan sekolah dan makanan. Karena, kondisi saat ini, perekonomian masih lumpuh, belum ada toko-toko yang buka karena banyak para pengusaha meninggalkan Sulteng. Kota Palu masih sepi dari aktifitas kegiatan perekonomian lainnya, ungkap Nasrul

Sementara, data perantau Minang yang menjadi korban bencana di Sulteng tercatat meninggal dunia 8 orang,  belum ditemukan 12 orang, dan luka-luka 3 orang.

“Besok (11 Oktober 2018), evakuasi dan pencarian korban rencananya dihentikan. Bagi perantau yang belum ditemukan, kita harus mengikhlaskan. Lokasi bencana yang terkubur lumpur, dianggap kuburan massal,” ulas Wagub Nasrul Abit.

Gubenur Sulteng Longki Djanggola dalam kesempatan itu juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah provinsi dan masyarakat Sumbar atas kepedulian dan sumbangan rendangnya yang begitu enak dan lezat. Soal makanan rendang juga menjadi viral di media sosial karena tidak tersalur kepada masyarakat.

“Kita mengakui bantuan randang Padang tidak tersalur, karena memang ngak bakalan cukup dengan jumlah hanya 1,8 ton. Bagi masyarakat Sulteng yang berminat dengan randang Padang, silahkan kunjungi posko-posko utama di dapur umumnya di provinsi dan kabupaten dan kota yang terkena bencana,” seru Gubernur Longki Djanggola.

Gubernur Longki menjelaskan, saat ini pengelolaan bantuan randang dilakukan oleh Dinas Sosial Sulteng. Sepertiga bahagian telah juga diserahkan kepada perantau Minang yang ada di Sulteng.

(rel/rki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar