Baca Juga
BADAN Intelijen Amerika Serikat (CIA)
memiliki rekaman pembicaraan telepon Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran
Muhammad bin Salman (MBS) yang memerintahkan jurnalis Jamal Khashoggi
dibungkam secepatnya. Demikian yang ditulis kolumnis Abdulkadir Selvi di harian Turki, Hurriyet, kemarin.
Menurut Selvi, Direktur CIA Gina Haspel mengungkap adanya rekaman pembicaraan telepon antara MBS dengan kakaknya, Khalid bin Salman yang menjabat sebagai duta besar Saudi untuk Amerika Serikat.
Jamal Khashoggi dibunuh ketika berada di konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. Setelah sebelumnya menyangkal, pemerintah Saudi akhirnya mengakui Khashoggi dibunuh. Namun mereka tetap membantah MBS terlibat dalam pembunuhan keji ini.
Mengutip sumber, kolumnis Turki itu menulis, baik MBS dan Khalid suaranya terdengar dalam rekaman CIA itu. Mereka tidak suka dengan tulisan kritikan Khashoggi terhadap pemerintahan Saudi.
"Sumber mengatakan putra mahkota memerintahkan Jamal Khashoggi dibungkam secepatnya dan perintah itu terekam oleh penyadapan dilakukan CIA. Informasi itu menegaskan tentang kasus pembunuhan ini," tulis Selvi.
Namun pejabat Turki yang dihubungi Reuters mengatakan mereka tidak punya info soal rekaman ini.
Kolumis Hurriyet itu juga menyatakan jika penyelidikan internasional atas pembunuhan ini digelar maka akan lebih banyak lagi bukti mengejutkan yang terungkap karena CIA menyadap saluran telepon.
Mengutip hasil penyelidikan Turki dalam kasus ini, Selvi menulis pada 19 November, Khashoggi dipaksa menulis pesan kepada putranya yang saat ini ditahan di Saudi.
"Tim pembunuh yang terdiri dari orang-orang dekat MBS mengatakan kepada Khashoggi agar dia menulis pesan kepada putranya, atau dia akan dibawa pulang ke Arab Saudi. Khashoggi menolak dan itu menimbulkan adu mulut sampai dia akhirnya dicekik dengan tali atau tas plastik," tulis Selvi.
Jika info ini terkonfirmasi maka bukti rekaman CIA ini bertentangan dengan klaim pejabat Washington yang mengatakan mereka tidak punya bukti untuk menuding pembunuhan ini diperintahkan oleh MBS.
Kabar ternyar ini muncul setelah Presiden Donald Trump dua hari lalu mengatakan dia tetap menganggap Saudi sebagai sekutu dan mendukung MBS di tengah kasus Khashoggi. Trump menyatakan dia tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Saudi karena kasus ini.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al Jubeir dalam wawancara dengan CBS News kemarin mengatakan MBS tidak terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi. tapi Jubeir juga mengatakan tidak seorang pun di Saudi yang posisinya di atas hukum.
"Kami selalu mengatakan pemerintahan Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan ini. Ini adalah operasi brutal dan para individu dari pejabat pemerintahan melampaui kewenangan mereka hingga melakukan kejahatan. Kami sudah katakan akan menyelidiki kasus ini. Jaksa juga sudah mendakwa lima orang pelaku dengan hukuman mati," kata Jubeir.
Ketika ditanya soal pernyataan Trump yang mengatakan putra mahkota mungkin saja memerintahkan pembunuhan ini atau mungkin saja tidak, Jubeir mengatakan Pangeran MBS tidak terlibat sama sekali.
"Kami sudah dengan tegas menyatakan sang putra mahkota tidak terlibat sama sekali. Kami sudah menegaskan para pejabat senior yang terlibat sudah dipecat dari posisinya. Kami sudah menangkap para pelaku dan lima di antaranya dituntut hukuman mati."
[mdk/pan]
Menurut Selvi, Direktur CIA Gina Haspel mengungkap adanya rekaman pembicaraan telepon antara MBS dengan kakaknya, Khalid bin Salman yang menjabat sebagai duta besar Saudi untuk Amerika Serikat.
Jamal Khashoggi dibunuh ketika berada di konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. Setelah sebelumnya menyangkal, pemerintah Saudi akhirnya mengakui Khashoggi dibunuh. Namun mereka tetap membantah MBS terlibat dalam pembunuhan keji ini.
Mengutip sumber, kolumnis Turki itu menulis, baik MBS dan Khalid suaranya terdengar dalam rekaman CIA itu. Mereka tidak suka dengan tulisan kritikan Khashoggi terhadap pemerintahan Saudi.
"Sumber mengatakan putra mahkota memerintahkan Jamal Khashoggi dibungkam secepatnya dan perintah itu terekam oleh penyadapan dilakukan CIA. Informasi itu menegaskan tentang kasus pembunuhan ini," tulis Selvi.
Namun pejabat Turki yang dihubungi Reuters mengatakan mereka tidak punya info soal rekaman ini.
Kolumis Hurriyet itu juga menyatakan jika penyelidikan internasional atas pembunuhan ini digelar maka akan lebih banyak lagi bukti mengejutkan yang terungkap karena CIA menyadap saluran telepon.
Mengutip hasil penyelidikan Turki dalam kasus ini, Selvi menulis pada 19 November, Khashoggi dipaksa menulis pesan kepada putranya yang saat ini ditahan di Saudi.
"Tim pembunuh yang terdiri dari orang-orang dekat MBS mengatakan kepada Khashoggi agar dia menulis pesan kepada putranya, atau dia akan dibawa pulang ke Arab Saudi. Khashoggi menolak dan itu menimbulkan adu mulut sampai dia akhirnya dicekik dengan tali atau tas plastik," tulis Selvi.
Jika info ini terkonfirmasi maka bukti rekaman CIA ini bertentangan dengan klaim pejabat Washington yang mengatakan mereka tidak punya bukti untuk menuding pembunuhan ini diperintahkan oleh MBS.
Kabar ternyar ini muncul setelah Presiden Donald Trump dua hari lalu mengatakan dia tetap menganggap Saudi sebagai sekutu dan mendukung MBS di tengah kasus Khashoggi. Trump menyatakan dia tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Saudi karena kasus ini.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al Jubeir dalam wawancara dengan CBS News kemarin mengatakan MBS tidak terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi. tapi Jubeir juga mengatakan tidak seorang pun di Saudi yang posisinya di atas hukum.
"Kami selalu mengatakan pemerintahan Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan ini. Ini adalah operasi brutal dan para individu dari pejabat pemerintahan melampaui kewenangan mereka hingga melakukan kejahatan. Kami sudah katakan akan menyelidiki kasus ini. Jaksa juga sudah mendakwa lima orang pelaku dengan hukuman mati," kata Jubeir.
Ketika ditanya soal pernyataan Trump yang mengatakan putra mahkota mungkin saja memerintahkan pembunuhan ini atau mungkin saja tidak, Jubeir mengatakan Pangeran MBS tidak terlibat sama sekali.
"Kami sudah dengan tegas menyatakan sang putra mahkota tidak terlibat sama sekali. Kami sudah menegaskan para pejabat senior yang terlibat sudah dipecat dari posisinya. Kami sudah menangkap para pelaku dan lima di antaranya dituntut hukuman mati."
[mdk/pan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar