Baca Juga
JAKARTA -- Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera merasa kasihan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebabnya, Jokowi kesal dan ingin mencari serta menabok orang yang menyebarkan isu PKI terhadap dirinya.
"Mudah bagi Presiden kalau mau menindak. Ada intelejen yang dengan mudah bisa mencari orangnya. Justru kasihan Presiden jadi kelihatan curhat. Padahal punya semua," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (23/11).
Mardani melihat, ungkapan Jokowi ini sebagai upaya pengalihan isu yang merugikan pihak petahana. Misalnya paket kebijakan ekonomi ke XVI yang dianggap merugikan UMKM.
Termasuk juga, dia melihat, Jokowi ingin mengalihkan isu Prabowo-Sandi yang dianggapnya mulai mencuat.
"Kami khawatir seperti dulu melontarkan ide ternak kalajengking, itu bagian dari spin doctor untuk mengalihkan perhatian publik dari isu utama. Mulai dari Paket Kebijakan Ekonomi yang melemahkan UMKM hingga pemberitaan Prabowo-Sandi yang mencuat," kata Mardani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali menyinggung informasi bohong dan fitnah yang beredar di media sosial memasuki tahun politik. Salah satunya, isu yang menyebutkan bahwa Jokowi merupakan aktivis Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ini disampaikan Jokowi saat membagikan 1.300 sertifikat tanah untuk warga Lampung Tengah di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11).
"Coba lihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah-fitnah seperti itu," kata dia.
Jokowi berulang kali membantah bahwa dia bukan aktivis PKI. PKI sudah dibubarkan pada 12 Maret 1966, sedangkan Jokowi baru dilahirkan 21 Juni 1961.
"Saat PKI dibubarkan saya baru 4 tahun. Kok bisa diisukan Jokowi aktivis PKI, masak ada PKI balita," ujarnya.
Selama empat tahun menjadi Presiden, Jokowi mengaku selalu dikaitkan dengan PKI. Jokowi tak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Kepala Negara menyatakan bakal mencari siapa yang menyebar isu bohong.
"Ini yang kadang-kadang haduh. Mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi.
"Saya ini sudah 4 tahun digini-giniin. Sabar, sabar ya Allah, sabar, sabar. Tapi sekarang saya berbicara karena jangan sampai ada 9 juta orang percaya terhadap berita-berita begini," sambungnya.
[mdk/rnd]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar