Baca Juga
“Makassar merupakan kota terbesar di wilayah Indonesia timur yang menjadi pusat perdagangan, hal tersebutlah yang mendasari kami lebih menitik beratkan kepada konsep kerjasama dalam berbagai sektor seperti pariwisata, koperasi, UMKM serta energi terbarukan, terbukti adanya penandatangan MoU antara Pemprov Sumbar dengan Pemprov Sulsel,” terangnya saat penutupan Sumbar Expo 2018 di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (18/11/2018) sore.
Dari MoU tersebut, Nasrul Abit mengatakan jangan hanya sebatas kertas tapi harus di tindak lanjuti kedepannya, sehingga memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.
“Dua provinsi bisa saling berbagi dan mendukung. Contohnya sama-sama mempromosikan produk lokal, baik di Sumbar atau di Sulsel,” terangnya.
Kedepan, Wagub berharap partisipasi dari sektor swasta lebih meningkat dalam pelaksanaan Sumbar Expo.
“Kita tidak bisa mengandalkan anggaran pemerintah saja dan untuk solusinya kita harus bekerjasama dengan pihak swasta untuk mengakomodir para pelaku UMKM yang jumlah banyak di Sumbar,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Sumbar Andre Setiawan menyebutkan selama pelaksanaan Sumbar expo 2018 di Makassar, diperkirakan jumlah transaksi sebesar 1,2 Miliar, yang mana Rp. 195.619.760 merupakan jumlah transaksi dengan menggunakan rekening Bank Nagari.
“Diluar transaksi yang memakai rekening Bank Nagari ada yang dilakukan secara tunai dan non tunai dengan menggunakan bank lain,” ujarnya.
Sebagai apresiasi dari Pemprov Sumbar, maka diberikan penghargaan kepada peserta terbaik selama pelaksanaan Sumbar Expo 2018, dengan rincian sebagai berikut:
- Juara favorit: Kab. Sijunjung
- Harapan III: Kota Bukittinggi
- Harapan II: Kab. Pessel
- Harapan I: Kab. Agam
- Juara III: Dinas kelautan dan perikanan prov. Sumbar
- Juara II: Dinas Pariwisata Prov. Sumbar
- Juara I: Kota Padang (rel/rki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar