Baca Juga
Bujang Paman menyampaikan yang pertama itu lelah dalam berjihad di jalan Allah. Kedua lelah dalam berdakwah menyampaikan syiar agama sesuai ajaran al quran dan hadits Rasul.
Dikatakannya berdakwah yang bukan hanya dilakukan atau ditafsirkan melalui ceramah di atas mimbar tetapi juga melalui methode lainnya.
Lebih lanjut, Plt Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah itu mengemukakan lelah yang ketiga itu adalah dalam beribadah dengan kunci niat karena Allah.
Beribadah juga bukan sekedar shalat, berpuasa, berzakat dan membaca al quran namun dengan bekerja mencari nafkah untuk kehidupan keluarga itu sudah dinilai sebagai ibadah.
Selanjutnya, keempat itu adalah lelahnya seorang ibu mengandung. Ridha dan cinta Allah mengalir kepada seorang wanita yang berjuang penuh kesabaran dan tulus dalam menjaga kandungannya meskipun terasa berat dan lelah.
Bujang mengatakan, lelah yang kelima dan keenam itu adalah dalam mencari nafkah yang halal dan lelah mengurus keluarga. Kedua lelah tersebut sangat bernilai di mata Ilahi karena terselip niat karena Nya.
“Terakhir adalah lelah dalam menuntut ilmu”,tuangnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Dedi Wandra menilai kegiatan wirid ataupun pengajian yang rutin dilangsungkan setiap minggu kedua di hari Jumat di muhalla al Munawwarah ini sangat bermanfaat.
Sebagai wadah diskusi agama dan sharing informasi ilmu melalui pola ceramah secara bergiliran.
Ia meminta, kegiatan-kegiatan semacam ini perlu dilestarikan dan lebih dimantapkan lagi penyelenggaraannya.
“Wirid majelis yang berpengaruh positif untuk peningkatan kualitas diri ASN”, tukiknya.(suf78)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar