Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan strategi kamuflase untuk menutup kegiatan yang tengah dilakukan koalisi.
Jurubicara BPN, Ferdinand Hutahaean menyebut salah satu kamuflase yang sering dimunculkan adalah seolah-olah koalisi tidak akur.
"Kami lempar umpan ke sana untuk mengelabui apa yang kami lakukan sesungguhnya," ujar Ferdinand di Posko Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta, Minggu, 9 Desember 2018.
Ferdinand menyebutkan salah satu keberhasilan kamuflase itu adalah kondisi di mana tim Jokowi-Ma'ruf terlena dengan permainan seolah-olah Partai Demokrat tidak serius mengkampanyekan Prabowo-Sandi.
"Tetapi kami kan di dalam, di kamar sendiri kami berjalan bagaimana merancang strategi. Itu kami lakukan," jelas politisi Demokrat itu.
Akibatnya, lanjutnya, elektabitas Jokowi-Ma'ruf semakin merosot di sana elektabitas Prabowo-Sandi menemukan tren positif dengan terus menanjak.
"Tanda-tanda kekalahan Jokowi-Ma'ruf sudah semakin dekat," tukasnya.
(Sumber: rmol.co)
Jurubicara BPN, Ferdinand Hutahaean menyebut salah satu kamuflase yang sering dimunculkan adalah seolah-olah koalisi tidak akur.
"Kami lempar umpan ke sana untuk mengelabui apa yang kami lakukan sesungguhnya," ujar Ferdinand di Posko Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta, Minggu, 9 Desember 2018.
Ferdinand menyebutkan salah satu keberhasilan kamuflase itu adalah kondisi di mana tim Jokowi-Ma'ruf terlena dengan permainan seolah-olah Partai Demokrat tidak serius mengkampanyekan Prabowo-Sandi.
"Tetapi kami kan di dalam, di kamar sendiri kami berjalan bagaimana merancang strategi. Itu kami lakukan," jelas politisi Demokrat itu.
Akibatnya, lanjutnya, elektabitas Jokowi-Ma'ruf semakin merosot di sana elektabitas Prabowo-Sandi menemukan tren positif dengan terus menanjak.
"Tanda-tanda kekalahan Jokowi-Ma'ruf sudah semakin dekat," tukasnya.
(Sumber: rmol.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar