Baca Juga
"Memaafkan merupakan perbuatan terpuji dan itu dianjurkan agama Islam. Namun, harus ada komitmen dari Bahar bin Smith untuk tidak mengulangi berdakwah seperti itu," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Senin, 10 Desember 2018.
Ace memandang harus ada jaminan agar Habib Bahar tak berceramah 'Jokowi banci' ataupun 'Jokowi haid' dan semacamnya yang dianggapnya menyebarkan kebencian. Bagi Ace, ceramah Habib Bahar yang berujung laporan polisi tak sepatutnya disampaikan.
"Jika tidak ada jaminan untuk tidak mengulangi ujaran kebencian, saya khawatir akan melakukan hal serupa. Ini bukan soal saya membela Pak Jokowi. Ini soal tata etika dalam berdakwah. Tidak pada tempatnya menggunakan istilah seperti suruh Jokowi 'buka celana', 'haid', 'banci' dan lain-lain," sebut Ace.
"Menggunakan bahasa kiasan itu juga harus pas dan tepat. Kalau kita pernah belajar balaghah, menggunakan bahasa seperti itu sungguh bukan tutur kata yang baik dan tidak memiliki makna," imbuh Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.
Ace memandang kritik boleh saja disampaikan dan itu sah dalam alam demokrasi seperti di Indonesia. Namun, dia meminta kritik harus disampaikan dengan cara yang lebih baik.
"Bagaimanapun Pak Jokowi itu Presiden yang harus kita hormati. Mengkritik sangat boleh. Tapi apakah harus dengan cara-cara seperti itu?" sebut Ace.
Sebelumnya Yusril Ihza meminta Jokowi memaafkan Habib Bahar dan meminta para habib untuk berdakwah dengan cara yang baik. Yusril mengatakan, kasus itu sebaiknya diselesaikan di luar cara-cara hukum.
"Nah, kalau kembali ke Pak Jokowi saya bilang kan lebih baik diselesaikan di luar cara-cara hukum. Ya dimaafkan saja. Tapi tolong para habib lainnya menasihati kalau ngasih dakwah dengan cara yang baik," kata Yusril, siang tadi.
(Sumber: detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar