Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Kehadiran Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan pengusaha Tionghoa Indonesia di sebuah hotel di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Desember 2018 malam, mendapat sorotan dari Ketua Fraksi Hanura, Inas N Zubir.
Inas menyebut Purnawirawan Jenderal bintang tiga itu semakin jinak terhadap asing dan aseng.
"Dia juga kerap berteriak, 'Apa kalian mau dipimpin antek asing' atau 'Kekayaan negeri ini sudah diserahkan kepada aseng' sehingga sangat meyakinkan bagi pendukungnya bahwa Prabowo adalah calon pemimpin yang sangat antiasing dan antiaseng, serta siap menggusur bisnis asing dan aseng yang ada di Indonesia," ujar Inas di Jakarta, Sabtu, 8 Desember 2018.
Menurut Inas, sikap Prabowo dalam pertemuan itu mengejutkan dirinya. Sebab kegarangan Prabowo kepada masyarakat Tionghoa dinilai meredup.
"Dengan mengatakan warga Tionghoa merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kelompok masyarakat lain, suku lain, dan kelompok etnik lainnya," ungkap Inas.
Lebih lanjut, perbedaan sikap Prabowo tersebut telah disoroti Inas sejak pemilihan presiden sebelumnya.
Salah satunya saat Prabowo menghadiri acara kemerdekaan ke-69 Tiongkok yang digelar pada September 2018 di Hotel Shangrilla, Jakarta.
"Kala itu, Prabowo begitu jinak di hadapan Duta B Tiongkok dengan mengatakan bahwa Tiongkok sebagai negara yang penting bagi Indonesia sehingga hubungan kedua negara harus terjalin dengan baik dan perlu meningkatkan kerja sama bilateral," katanya.
(Sumber: akurat.co)
Inas menyebut Purnawirawan Jenderal bintang tiga itu semakin jinak terhadap asing dan aseng.
"Dia juga kerap berteriak, 'Apa kalian mau dipimpin antek asing' atau 'Kekayaan negeri ini sudah diserahkan kepada aseng' sehingga sangat meyakinkan bagi pendukungnya bahwa Prabowo adalah calon pemimpin yang sangat antiasing dan antiaseng, serta siap menggusur bisnis asing dan aseng yang ada di Indonesia," ujar Inas di Jakarta, Sabtu, 8 Desember 2018.
Menurut Inas, sikap Prabowo dalam pertemuan itu mengejutkan dirinya. Sebab kegarangan Prabowo kepada masyarakat Tionghoa dinilai meredup.
"Dengan mengatakan warga Tionghoa merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kelompok masyarakat lain, suku lain, dan kelompok etnik lainnya," ungkap Inas.
Lebih lanjut, perbedaan sikap Prabowo tersebut telah disoroti Inas sejak pemilihan presiden sebelumnya.
Salah satunya saat Prabowo menghadiri acara kemerdekaan ke-69 Tiongkok yang digelar pada September 2018 di Hotel Shangrilla, Jakarta.
"Kala itu, Prabowo begitu jinak di hadapan Duta B Tiongkok dengan mengatakan bahwa Tiongkok sebagai negara yang penting bagi Indonesia sehingga hubungan kedua negara harus terjalin dengan baik dan perlu meningkatkan kerja sama bilateral," katanya.
(Sumber: akurat.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar