Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya (DPP Golkar) Andi Harianto Sinulingga yang menyebut partainya sebagai energi negatif buat calon presiden petahana Joko Widodo.
Juru bicara PSI Rian Ernest mengaku heran dengan pernyataan Andi. Kata dia, tidak ada hal yang salah dalam usulan pihaknya agar korupsi yang terjadi di era Orde Baru menjadi salah satu tema debat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Menurutnya, korupsi yang terjadi di era Orde Baru seharusnya menjadi catatan agar bangsa Indonesia menjadi lebih baik di hari mendatang.
"Apa yang salah dengan mengucapkan tema bahas korupsi orde baru. Kalau ada teman-teman di Golkar yang tidak suka pembahasan sejarah korupsi orde baru jadi kita bertanya," kata Rian saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu, 8 Desember 2018.
Dia pun membantah bahwa PSI kerap blunder dalam melontarkan pernyataan ke publik sehingga merugikan Jokowi.
Menurutnya, pernyataan yang disampaikan PSI dalam merespons berbagai aspirasi masyarakat selalu berdasarkan hasil pemikiran yang matang.
"(Pernyataan) kami pikirkan matang-matang," kata Rian.
Namun demikian, dia mengaku, setiap pernyataan dan sikap politik PSI senantiasa melahirkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Rian pun menyebut, pihak-pihak yang kontra dengan pernyataan dan sikap politik PSI merupakan orang zaman dulu, bukan warga kritis dan rasional yang cenderung mendukung partainya.
"Kalau dilihat pernyataan yang PSI sampaikan tentu ada pro dan kontra, tapi saya lihat kontranya itu justru dari orang politik zaman dulu," tuturnya.
Sebelumnya, Andi mengimbau PSI agar tak membuat blunder terus karena merugikan Jokowi.
Dia mempertanyakan alasan PSI mengusulkan korupsi di era Orde baru menjadi tema debat Pilpres 2019. Andi juga mengaku heran dengan PSI yang terlalu menghina orde baru.
"PSI itu energi negatif bagi Jokowi. Berpendapat itu harus cerdas," ucap Andi.
(Sumber: cnnindonesia.com)
Juru bicara PSI Rian Ernest mengaku heran dengan pernyataan Andi. Kata dia, tidak ada hal yang salah dalam usulan pihaknya agar korupsi yang terjadi di era Orde Baru menjadi salah satu tema debat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Menurutnya, korupsi yang terjadi di era Orde Baru seharusnya menjadi catatan agar bangsa Indonesia menjadi lebih baik di hari mendatang.
"Apa yang salah dengan mengucapkan tema bahas korupsi orde baru. Kalau ada teman-teman di Golkar yang tidak suka pembahasan sejarah korupsi orde baru jadi kita bertanya," kata Rian saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu, 8 Desember 2018.
Dia pun membantah bahwa PSI kerap blunder dalam melontarkan pernyataan ke publik sehingga merugikan Jokowi.
Menurutnya, pernyataan yang disampaikan PSI dalam merespons berbagai aspirasi masyarakat selalu berdasarkan hasil pemikiran yang matang.
"(Pernyataan) kami pikirkan matang-matang," kata Rian.
Namun demikian, dia mengaku, setiap pernyataan dan sikap politik PSI senantiasa melahirkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Rian pun menyebut, pihak-pihak yang kontra dengan pernyataan dan sikap politik PSI merupakan orang zaman dulu, bukan warga kritis dan rasional yang cenderung mendukung partainya.
"Kalau dilihat pernyataan yang PSI sampaikan tentu ada pro dan kontra, tapi saya lihat kontranya itu justru dari orang politik zaman dulu," tuturnya.
Sebelumnya, Andi mengimbau PSI agar tak membuat blunder terus karena merugikan Jokowi.
Dia mempertanyakan alasan PSI mengusulkan korupsi di era Orde baru menjadi tema debat Pilpres 2019. Andi juga mengaku heran dengan PSI yang terlalu menghina orde baru.
"PSI itu energi negatif bagi Jokowi. Berpendapat itu harus cerdas," ucap Andi.
(Sumber: cnnindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar