Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan sekalipun PKB tidak punya televisi dan koran tetapi hasil survei menunjukan PKB berada di urutan ketiga. Hasil survei tersebut, kata Cak Imin sempat membuat bingung calon Presiden Joko Widodo.
Cak menyebutkan dua alasannya, yakni, doa para ulama dan kuburan. Hal ini disampaikan Cak Imin di hadapan ratusan ibu-ibu pimpinan Muslimat NU Mojokerto dan Nganjuk yang berkumpul di rumah Cak Imin di Widya Candra, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Januari 2019.
Mereka berkumpul dalam rangka persiapan memperingati Harlah Muslimat ke-73 di Istora Senayan, Besok, Minggu, 27 Januari 2019.
"Semua itu atas berkah ulama. Pak Jokowi bolak-balik bingung. Kok bisa PKB menyalip Golkar? Saya jawab yang pertama, doa ulama dan kedua kuburan," kata Cak Imin.
Cak Imin berkata, kenapa kuburan, karena ibu-ibu kaum ahlusunah waljamaah suka berziarah ke makam para wali, sunan dan kiai.
"Dengan doa ibu-ibu dan ulama PKB berada di urutan ke tiga. Dengan doa ibu-ibu juga, PKB dapat terhindar dari beragam serangan," ucapnya.
Menurut Cak Imin, PKB bukan hanya hadir sebagai pemenang, melainkan juga sebagai solusi di tengah hiruk pikuk mengkafir-kafirkan orang lain, terutama kegiatan di media sosial (medsos).
"PKB jadi solusi, karena PKB merupakan partai agamis-nasionalis, nasionalis-agamis," tandas dia.
Beberapa lembaga survei pada akhir tahun 2018 (September-Oktober 2018), merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa elektabilitas PKB berhasil melewati Partai Golkar. Lembaga survei tersebut antara lain, Litbang Kompas menyebutkan elektabilitas PKB di angka 6,3 persen, melewati Golkar yang elektabilitasnya diangka 6,2 persen.
Begitu juga Populi Center mengatakan bahwa PKB berhasil menyalip Golkar di urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 10,3 persen. Saat itu, elektabilitas Golkar sebesar 10,2 persen.
(Source: BeritaSatu.com)
Cak menyebutkan dua alasannya, yakni, doa para ulama dan kuburan. Hal ini disampaikan Cak Imin di hadapan ratusan ibu-ibu pimpinan Muslimat NU Mojokerto dan Nganjuk yang berkumpul di rumah Cak Imin di Widya Candra, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Januari 2019.
Mereka berkumpul dalam rangka persiapan memperingati Harlah Muslimat ke-73 di Istora Senayan, Besok, Minggu, 27 Januari 2019.
"Semua itu atas berkah ulama. Pak Jokowi bolak-balik bingung. Kok bisa PKB menyalip Golkar? Saya jawab yang pertama, doa ulama dan kedua kuburan," kata Cak Imin.
Cak Imin berkata, kenapa kuburan, karena ibu-ibu kaum ahlusunah waljamaah suka berziarah ke makam para wali, sunan dan kiai.
"Dengan doa ibu-ibu dan ulama PKB berada di urutan ke tiga. Dengan doa ibu-ibu juga, PKB dapat terhindar dari beragam serangan," ucapnya.
Menurut Cak Imin, PKB bukan hanya hadir sebagai pemenang, melainkan juga sebagai solusi di tengah hiruk pikuk mengkafir-kafirkan orang lain, terutama kegiatan di media sosial (medsos).
"PKB jadi solusi, karena PKB merupakan partai agamis-nasionalis, nasionalis-agamis," tandas dia.
Beberapa lembaga survei pada akhir tahun 2018 (September-Oktober 2018), merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa elektabilitas PKB berhasil melewati Partai Golkar. Lembaga survei tersebut antara lain, Litbang Kompas menyebutkan elektabilitas PKB di angka 6,3 persen, melewati Golkar yang elektabilitasnya diangka 6,2 persen.
Begitu juga Populi Center mengatakan bahwa PKB berhasil menyalip Golkar di urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 10,3 persen. Saat itu, elektabilitas Golkar sebesar 10,2 persen.
(Source: BeritaSatu.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar