Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menanggapi beredarnya Tabloid Indonesia Barokah dengan mengimbau seluruh pihak masjid untuk berhati-hati memberikan informasi kepada jemaah.
"Saya belum baca, jadi tidak bisa banyak komentar. Tetapi apapun itu namanya, kalau memprovokasi, membuat orang berpendapat apalagi berkonflik satu sama lain itu sangat saya sayangkan," katanya di Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019.
Namun demikian ia mengimbau tidak boleh main hakim sendiri menindak mereka. Serahkan pada aparat hukum, sesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Jangan terlalu cepat memvonis, tetapi jangan juga terlalu cepat membenarkan, ujar dia." Kita sangat menyesalkan, kita setengah mati membangun bangsa tapi ada yang begitu gampang merusak persatuan," ujar Nasarudddin.
Agama, menurut dia esensinya mempertemukan, bukan membeda-bedakan. Sebelumnya diberitakan Tabloid Indonesia Barokah ini sudah menyebar ke sejumlah masjid di Pulau Jawa hingga Lampung, termasuk di Surabaya, Jawa Timur, salah satunya di Masjid Al Muhajirin.
Wakil Ketua Pengurus Yayasan Masjid Al Muhajirin Suhadak sempat menunjukkan tabloid yang sedang menjadi perbincangan tersebut pada Jumat, 25 Januari 2019.
Dirinya menerima paket berisi tiga eksemplar Tabloid Indonesia Barokah itu pada Rabu (23/1), dan langsung melaporkannya kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat.
Ribuan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah ditemukan berada di sejumlah masjid di daerah, antara lain di Solo, Yogyakarta, Purwokerto dan Karawang.
Tabloid tersebut memuat artikel yang diduga meyudutkan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga dan digunakan sebagai alat kampanye hitam untuk menyerang pasangan tersebut.
(Source: BeritaSatu.com)
"Saya belum baca, jadi tidak bisa banyak komentar. Tetapi apapun itu namanya, kalau memprovokasi, membuat orang berpendapat apalagi berkonflik satu sama lain itu sangat saya sayangkan," katanya di Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019.
Namun demikian ia mengimbau tidak boleh main hakim sendiri menindak mereka. Serahkan pada aparat hukum, sesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Jangan terlalu cepat memvonis, tetapi jangan juga terlalu cepat membenarkan, ujar dia." Kita sangat menyesalkan, kita setengah mati membangun bangsa tapi ada yang begitu gampang merusak persatuan," ujar Nasarudddin.
Agama, menurut dia esensinya mempertemukan, bukan membeda-bedakan. Sebelumnya diberitakan Tabloid Indonesia Barokah ini sudah menyebar ke sejumlah masjid di Pulau Jawa hingga Lampung, termasuk di Surabaya, Jawa Timur, salah satunya di Masjid Al Muhajirin.
Wakil Ketua Pengurus Yayasan Masjid Al Muhajirin Suhadak sempat menunjukkan tabloid yang sedang menjadi perbincangan tersebut pada Jumat, 25 Januari 2019.
Dirinya menerima paket berisi tiga eksemplar Tabloid Indonesia Barokah itu pada Rabu (23/1), dan langsung melaporkannya kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat.
Ribuan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah ditemukan berada di sejumlah masjid di daerah, antara lain di Solo, Yogyakarta, Purwokerto dan Karawang.
Tabloid tersebut memuat artikel yang diduga meyudutkan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga dan digunakan sebagai alat kampanye hitam untuk menyerang pasangan tersebut.
(Source: BeritaSatu.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar