Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Video pria mengaku dari PWNU Jatim dan mendukung pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno viral di media sosial. Pria tersebut berkaus merah dengan gambar pasangan calon nomor urut 02.
Pria tersebut mengaku sedang berada di depan kantor PWNU Jatim. Padahal sebenarnya berada di Gedung Museum NU, yang lokasinya berdekatan dengan kantor Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi.
Pra itu lantas menggiring opini dengan menyebut pengurus NU Jatim mendukung Prabowo-Sandi. Untuk menguatkan opininya, dia menunjukkan sejumlah spanduk dan baliho bergambar paslon yang didukung Partai Demokrat itu.
"Wahai saudaraku, saya sekarang berada di depan kantor PWNU Jatim. Ini membuktilan kalau warga NU Jawa Timur mendukung pasangan Prabowo-Sandi," ucap pria itu dalam video.
Video yang viral itu menimbulkan polemik di masyarakat. Video ini mendapat reaksi keras dari Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jatim, Moh Abid Umar Faruq. Aktivis muda NU yang akrab disapa Gus Abid itu mengecam penyebaran video ini.
"Video ini jelas meresahkan dan penggiringan opini seolah-olah NU secara struktural mendukung capres nomor urut 02. Secara organisasi NU tidak dibenarkan terlibat dukung mendukung dalam kontestasi politik. Sesuai Khittah NU 1926, NU secara organisasi dilarang berpolitik," terang Gus Abid, Rabu, 23 Januari 2019.
Gus Abid memberi ultimatum pada pria yang ada di video tersebut untuk meminta maaf secara langsung kepada pengurus PWNU Jatim dalam jangka waktu 3x24 jam. Sebab kader NU di bawah resah karena video tersebut.
"Termasuk kader Ansor dan Banser (ikut resah). Tetapi kami memerintahkan agar seluruh kader menahan diri dan menunggu iktikad baik pembuat video itu. Jika dalam waktu 3x24 jam tidak ada permintaan maaf, kami akan mengambil langkah selanjutnya yang dianggap perlu," tutupnya.
(Source: okezone.com)
Pria tersebut mengaku sedang berada di depan kantor PWNU Jatim. Padahal sebenarnya berada di Gedung Museum NU, yang lokasinya berdekatan dengan kantor Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi.
Pra itu lantas menggiring opini dengan menyebut pengurus NU Jatim mendukung Prabowo-Sandi. Untuk menguatkan opininya, dia menunjukkan sejumlah spanduk dan baliho bergambar paslon yang didukung Partai Demokrat itu.
"Wahai saudaraku, saya sekarang berada di depan kantor PWNU Jatim. Ini membuktilan kalau warga NU Jawa Timur mendukung pasangan Prabowo-Sandi," ucap pria itu dalam video.
Video yang viral itu menimbulkan polemik di masyarakat. Video ini mendapat reaksi keras dari Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jatim, Moh Abid Umar Faruq. Aktivis muda NU yang akrab disapa Gus Abid itu mengecam penyebaran video ini.
"Video ini jelas meresahkan dan penggiringan opini seolah-olah NU secara struktural mendukung capres nomor urut 02. Secara organisasi NU tidak dibenarkan terlibat dukung mendukung dalam kontestasi politik. Sesuai Khittah NU 1926, NU secara organisasi dilarang berpolitik," terang Gus Abid, Rabu, 23 Januari 2019.
Gus Abid memberi ultimatum pada pria yang ada di video tersebut untuk meminta maaf secara langsung kepada pengurus PWNU Jatim dalam jangka waktu 3x24 jam. Sebab kader NU di bawah resah karena video tersebut.
"Termasuk kader Ansor dan Banser (ikut resah). Tetapi kami memerintahkan agar seluruh kader menahan diri dan menunggu iktikad baik pembuat video itu. Jika dalam waktu 3x24 jam tidak ada permintaan maaf, kami akan mengambil langkah selanjutnya yang dianggap perlu," tutupnya.
(Source: okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar