Baca Juga
JAKARTA, BijakNews.com -- Mantan politikus Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul menilai ditangkapnya Andi Arief telah membuktikan satu per satu pengikut alias diehard Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berguguran.
“Ya makin terlihat diehard Pak SBY berguguran, begitu juga dari Prabowo-Sandi karena dia salah satu diehard di sana. Itu bukti gusti Allah ora sare (Allah tidak tidur, Red),” ujarnya, Senin, 4 Maret 2019.
Ruhut sendiri mengaku tidak kaget dengan penangkapan Andi Arief. Pasalnya, sepengetahuan Ruhut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PD itu memang sudah lama mengonsumsi narkoba.
Andi Arief ditangkap Tim Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di kamar 1214 Hotel Menara Peninsula pada Minggu, 3 Maret 2019 malam karena mengonsumsi sabu.
Bagi Ruhut, penangkapan kader partai besutan SBY itu bukan hal yang mengejutkan. Sebab Andi Arief memang sudah lama jadi pemakai. Katanya untuk menghilangkan trauma setelah jadi korban penculikan.
“Saya sudah dengar dia jadi pemakai, itu sudah lama, katanya trauma masa lalu karena dia pernah diculik ’98. Jadi untuk menghilangkan traumanya, ia gunakan narkoba,” ujar Ruhut.
Saat melakukan penggerebekan, polisi mengumpulkan sejumlah barang bukti dari kamar hotel yang dihuni Andi Arief itu. Di antaranya, sejumlah bungkus rokok, botol minuman, serta alat isap. Termasuk kloset yang dibongkar untuk mencari barang bukti alat isap sabu yang dibuang.
Tak hanya itu, beredar foto saat penggeledahan oleh pihak kepolisian. Barang bukti tersebut termasuk satu paket bungkus kondom yang masih tertutup. Foto lain pun menunjukkan adanya sosok perempuan yang mengenakan pakaian blouse sleveless berwarna pink dengan celana jeans ketat berwarna biru.
Dari informasi tersebut, pihak manajemen hotel Menara Peninsula enggan membeberkan dengan siapa Andi Arief menyewa kamar hotel. Termasuk sosok perempuan dalam foto yang beredar.
“Sejauh ini kami belum mendapatkan klarifikasi dari polisi. Tapi yang bisa kami sampaikan adalah betul bahwa semalam ada datang dari pihak kepolisian untuk melakukan penangkapan,” ujar PR Manager Hotel Menara Peninsula, Elizabeth Ratna Sari saat memberikan keterangan resmi, Senin, 4 Maret 2019.
Namun mengenai detail siapa yang berada di dalam kamar, maupun siapa target operasinya, pihak hotel enggan berkomentar. Menurutnya hal itu bukan kewenangan hotel untuk memberikan informasi tersebut.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal menyatakan, bahwa saat ditangkap Andi Arief hanya seorang diri saat penggeledahan dan penangkapan.
Kendati demikian, bisa jadi ada fakta-fakta lain, termasuk kejadian sebelum penggerebekan. Menurutnya, fakta lain akan terungkap setelah dilakukan pengembangan atas kasus ini.
“Pada saat penggerebekan, cuma satu, saudara AA. Bahwa nanti berkembang, ya sebelumnya ada siapa dan lain-lain, akan kami sampaikan nanti. Kan sedang pemeriksaan sekarang,” kata Iqbal.
(Source: pojoksatu.id)
“Ya makin terlihat diehard Pak SBY berguguran, begitu juga dari Prabowo-Sandi karena dia salah satu diehard di sana. Itu bukti gusti Allah ora sare (Allah tidak tidur, Red),” ujarnya, Senin, 4 Maret 2019.
Ruhut sendiri mengaku tidak kaget dengan penangkapan Andi Arief. Pasalnya, sepengetahuan Ruhut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PD itu memang sudah lama mengonsumsi narkoba.
Andi Arief ditangkap Tim Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di kamar 1214 Hotel Menara Peninsula pada Minggu, 3 Maret 2019 malam karena mengonsumsi sabu.
Bagi Ruhut, penangkapan kader partai besutan SBY itu bukan hal yang mengejutkan. Sebab Andi Arief memang sudah lama jadi pemakai. Katanya untuk menghilangkan trauma setelah jadi korban penculikan.
“Saya sudah dengar dia jadi pemakai, itu sudah lama, katanya trauma masa lalu karena dia pernah diculik ’98. Jadi untuk menghilangkan traumanya, ia gunakan narkoba,” ujar Ruhut.
Saat melakukan penggerebekan, polisi mengumpulkan sejumlah barang bukti dari kamar hotel yang dihuni Andi Arief itu. Di antaranya, sejumlah bungkus rokok, botol minuman, serta alat isap. Termasuk kloset yang dibongkar untuk mencari barang bukti alat isap sabu yang dibuang.
Tak hanya itu, beredar foto saat penggeledahan oleh pihak kepolisian. Barang bukti tersebut termasuk satu paket bungkus kondom yang masih tertutup. Foto lain pun menunjukkan adanya sosok perempuan yang mengenakan pakaian blouse sleveless berwarna pink dengan celana jeans ketat berwarna biru.
Dari informasi tersebut, pihak manajemen hotel Menara Peninsula enggan membeberkan dengan siapa Andi Arief menyewa kamar hotel. Termasuk sosok perempuan dalam foto yang beredar.
“Sejauh ini kami belum mendapatkan klarifikasi dari polisi. Tapi yang bisa kami sampaikan adalah betul bahwa semalam ada datang dari pihak kepolisian untuk melakukan penangkapan,” ujar PR Manager Hotel Menara Peninsula, Elizabeth Ratna Sari saat memberikan keterangan resmi, Senin, 4 Maret 2019.
Namun mengenai detail siapa yang berada di dalam kamar, maupun siapa target operasinya, pihak hotel enggan berkomentar. Menurutnya hal itu bukan kewenangan hotel untuk memberikan informasi tersebut.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal menyatakan, bahwa saat ditangkap Andi Arief hanya seorang diri saat penggeledahan dan penangkapan.
Kendati demikian, bisa jadi ada fakta-fakta lain, termasuk kejadian sebelum penggerebekan. Menurutnya, fakta lain akan terungkap setelah dilakukan pengembangan atas kasus ini.
“Pada saat penggerebekan, cuma satu, saudara AA. Bahwa nanti berkembang, ya sebelumnya ada siapa dan lain-lain, akan kami sampaikan nanti. Kan sedang pemeriksaan sekarang,” kata Iqbal.
(Source: pojoksatu.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar