Baca Juga
JAKARTA, BijakNews.com -- Ibunda Denny Sumargo membeberkan bukti tes DNA yang dilakukan pada anaknya DJ Verny. Hasilnya menunjukkan bahwa anak tersebut bukan merupakan anak biologis Denny.
Tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dilakukan untuk mengungkap banyak hal, termasuk hubungan seorang anak dengan ayah atau saudara dengan saudaranya. Dalam tes DNA biasanya yang digunakan adalah darah, namun bisa diambil juga dari akar rambut, ludah, sel-sel epitel rongga mulut, dan lain-lain sepanjang sel-selnya berinti.
Menurut dr Teguh Haryo Sasongko, PhD seorang ahli genetika molekuler, DNA dalam sel tersusun sebagai unsur yang disebut nukleotida. Manusia sendiri memiliki kira-kira 3 miliar pasang nukleotida dalam tiap-tiap selnya. Ada 4 macam nukleotida yang masing-masing disimbolkan dengan huruf A, C, T dan G. A adalah adenin, C adalah cytisone, G adalah guanin dan T adalah timin.
"Ke-3 miliar pasang nukleotida ini tersusun dari variasi urutan keempat macam nukleotida tersebut. Keseluruhan 3 miliar pasang nukleotida ini disebut dengan genom manusia. Sebagian genom manusia diturunkan dari ayah dan sebagian lagi diturunkan dari ibu," jelas dr Teguh dikutip dari artikel detikHealth beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui bahwa jumlah perulangan nukleotida pada genetic marker stabil dan diturunkan dari generasi ke generasi. Karena itulah genetic marker dapat digunakan untuk menentukan apakah bagian dari genom manusia di mana terdapat marker itu diturunkan dari ayah atau dari ibu atau tidak dari kedua-dua orang yang disangka sebagai ayah atau ibunya.
dr Teguh mencontohkan misalnya pada satu bagian genom seseorang terdapat perulangan pasangan nukleotida CA sebanyak 25 kali (CACA sampai 25 kali). Maka perulangan nukleotida yang sama dengan jumlah yang sama pada bagian genom yang sama harus dijumpai pada ayah atau ibunya.
"Jika perulangan ini tidak dijumpai pada kedua orang yang dianggap sebagai ayah atau ibunya, maka dapat dikatakan orang itu bukan anak mereka. Jika ada satu saja marker yang tidak terdapat pada ayah atau ibunya, maka anak itu tidak dapat dikatakan anak biologis kedua orang yang disangka ayah atau ibunya," tuturnya.
Nah, ada banyak lokasi dalam genom manusia yang memiliki sifat-sifat seperti ini. Semakin banyak lokasi yang diperiksa, maka semakin akurat tesnya. Namun umumnya lebih dari 15 belas lokasi genetic marker yang perlu untuk diperiksa.
Terkait paternity test atau tes hubungan paternal (bapak), dr Teguh mengatakan tidak ada satupun tes semacam ini yang dapat memberi jaminan kebenaran absolut 100 persen.
"Walaupun tidak ada satupun tes yang dapat menawarkan akurasi 100 persen, akurasi 99,9-99,99 persen yang memeriksa sekitar 16-23 lokasi sudah dapat diterima secara ilmiah," tutupnya.
(Source: detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar