Baca Juga
PADANG, BijakNews.com -- Dengan meningkatnya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa daerah di Indonesia, dan sebelum terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Kota Padang, perlu dilakukan antisipasi menyeluruh. Untuk itu, Sabtu, 9 Maret 2019, Dinas Kesehatan Kota Padang menggelar Gerakan Serentak Serdadu Bundo (Gertak Serbu) Peduli DBD untuk memantau jentik nyamuk di rumah-rumah warga sebagai bentuk pencegahan DBD. Gertak Serbu tersebut diawali dengan apel bersama dan senam pagi di RTH Imam Bonjol.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimulyani mengatakan, Gertak Serbu DBD juga melibatkan peran serta sekolah kesehatan, organisasi profesi kesehatan, Saka Bakti Husada (Pramuka), Palang Merah Remaja (PMR), pelajar yang tergabung dalam serdadu jentik, bundo kanduang, Puskesmas, Kelurahan dan Kecamatan.
“Gertak Serbu ini telah kita persiapkan dengan memberikan pelatihan kepada seluruh anggota tim yang terlibat agar mampu mendeteksi jentik nyamuk DBD dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pengendalian dan pencegahan DBD,” ungkap Ferimulyani, Jumat pagi, 8 Maret 2019.
Dikatakannya, disamping rumah warga, sasaran Gertak Serbu DBD juga memantau sekolah, masjid/mushalla dan tempat tempat umum lainnya. Dengan Tim Pemantau dari Dinas Kesehatan Kota Padang, Camat, PKK, Lurah, RW dan RT setempat. Diharapkannya, seluruh masyarakat juga terlibat dalam gerakan ini dengan cara membersihkan lingkungan rumah dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Terutama yang berada di dalam rumah.
“Berdasarkan data nasional jumlah kasus DBD Bulan Januari 2019 sebanyak 13.683 orang dengan jumlah kematian 133 orang. Angka Kematian tertinggi terjadi di Propinsi Jawa Timur yaitu 47 orang. Sedangkan di Kota Padang, pada 2018, terdapat 699 kasus DBD dengan kematian 3 orang. Dengan demikian, kasus ini harus kita antisipasi sedini mungkin agar masyarakat peduli terhadap DBD,” kata Ferimulyani.
Ditambahkannya, Gertak Serbu DBD merupakan inovasi Dinas Kesehatan Kota Padang untuk pencegahan DBD. Dengan melatih pelajar dan Bundo (Ibu) kader kesehatan tentang pencegahan DBD. Untuk pelajar yang dilatih dinamakan dengan Serdadu DBD. Jadi Serbu DBD adalah sebutan untuk Serdadu dan Bundo (Serbu) dalam pencegahan DBD.
(LL)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimulyani mengatakan, Gertak Serbu DBD juga melibatkan peran serta sekolah kesehatan, organisasi profesi kesehatan, Saka Bakti Husada (Pramuka), Palang Merah Remaja (PMR), pelajar yang tergabung dalam serdadu jentik, bundo kanduang, Puskesmas, Kelurahan dan Kecamatan.
“Gertak Serbu ini telah kita persiapkan dengan memberikan pelatihan kepada seluruh anggota tim yang terlibat agar mampu mendeteksi jentik nyamuk DBD dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pengendalian dan pencegahan DBD,” ungkap Ferimulyani, Jumat pagi, 8 Maret 2019.
Dikatakannya, disamping rumah warga, sasaran Gertak Serbu DBD juga memantau sekolah, masjid/mushalla dan tempat tempat umum lainnya. Dengan Tim Pemantau dari Dinas Kesehatan Kota Padang, Camat, PKK, Lurah, RW dan RT setempat. Diharapkannya, seluruh masyarakat juga terlibat dalam gerakan ini dengan cara membersihkan lingkungan rumah dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Terutama yang berada di dalam rumah.
“Berdasarkan data nasional jumlah kasus DBD Bulan Januari 2019 sebanyak 13.683 orang dengan jumlah kematian 133 orang. Angka Kematian tertinggi terjadi di Propinsi Jawa Timur yaitu 47 orang. Sedangkan di Kota Padang, pada 2018, terdapat 699 kasus DBD dengan kematian 3 orang. Dengan demikian, kasus ini harus kita antisipasi sedini mungkin agar masyarakat peduli terhadap DBD,” kata Ferimulyani.
Ditambahkannya, Gertak Serbu DBD merupakan inovasi Dinas Kesehatan Kota Padang untuk pencegahan DBD. Dengan melatih pelajar dan Bundo (Ibu) kader kesehatan tentang pencegahan DBD. Untuk pelajar yang dilatih dinamakan dengan Serdadu DBD. Jadi Serbu DBD adalah sebutan untuk Serdadu dan Bundo (Serbu) dalam pencegahan DBD.
(LL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar