Baca Juga
JAKARTA, BijakNews.com -- Belakangan ini, kubu Jokowi-Ma'ruf berusaha menarik sejumlah pendakwah untuk berada di tengah dan tidak menyerukan memilih salah satu pasangan capres-cawapres. Salah satu pendakwah yang berusaha didekati adalah Ustaz Abdul Somad atau UAS.
Terkait hal ini, Denny JA, yang merupakan pendiri Lingkaran Survei Indonesia mengatakan, mayoritas pemilih muslim yang pernah mendengar nama Ustaz Somad, dan menyukainya 65,7 persen lebih mengharapkan Ustaz Somad netral saja dalam pilpres. Kekuatan Somad justru karena publik merasa kepeduliannya pada agama bukan pada capres.
"Jika akhirnya Ustaz Somad mendeklarasi dukungan, Ustaz Somad akan rugi sendiri untuk dua hal. Pertama, tak banyak lagi gerbong baru yang bisa ditarik oleh Ustaz Somad. Pemilih muslim yang anti Jokowi umumnya sudah berada di kubu Prabowo," kata Denny JA dalam keterangannya tertulisnya, Rabu 6 Maret 2019.
Menurut Denny, pindahnya Ustaz Somad menjadi pendukung Prabowo tak akan banyak mengubah. Apalagi, dari survei terakhir LSI pasca debat capres kedua, Jokowi 58,7 persen versus Prabowo 30,9 persen. Selisih 28 persen. Selisih ini dianggap terlalu jauh.
"Perubahan dukungan yang mampu dibawa Ustaz Somad paling hanya di bawah 1 persen. Bukan karena Somad tak ada pengaruh tapi segmen yang bisa ia pengaruhi sudah berada di kubu Prabowo," ujarnya.
Kerugian kedua yang didapat jika Ustaz Somad memihak adalah pesona Ustaz Somad selaku kiai yang hanya peduli agama menjadi terganggu dan dianggap lebih peduli capres. Menurut Denny, pendengar Somad yang ada di kubu Jokowi, atau yang netral justru akan pergi meninggalkannya karena ia dianggap tak lagi menjadi ulama pengayom umat, tapi pengayom capres.
"Penting saya berikan pandangan ini untuk mengklarifikasi isu terkait survei LSI menyatakan dukungan Abdul Somad kepada Prabowo akan mengubah kemenangan. Itu tak benar," ujarnya menegaskan.
(Source: viva.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar