Baca Juga
JAKARTA, BijakNews.com -- Kurang dari sebulan jelang Pilpres 2019, segmen pemilih terpelajar cenderung memilih pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno daripada pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Kantong pemilih ini hanya sebesar 10-15 persen, kecil populasi pemilihnya jika dibandingkan dengan kantong pemilih lainnya.
"Sejak Agustus 2018, Prabowo-Sandi cenderung unggul dengan selisih elektabilitas rata-rata di atas 7 persen di kalangan terpelajar," ujar Peneliti LSI Denny JA Ikrama Masloman dalam konferensi pers di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa, 19 Maret 2019.
Di segmen pemilih terpelajar, survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa Prabowo-Sandi memperoleh dukungan sebesar 45,4 persen, sementara Jokowi-Maruf memperoleh dukungan sebesar 36,1 persen.
"Jika mereka yang tak datang ke TPS (golput) banyak terjadi di kantong pemilih terpelajar, maka pasangan Prabowo-Sandi akan sangat dirugikan karena kantong ini secara konsisten diungguli oleh pasangan Prabowo-Sandi," jelas Ikrama.
Ikrama menyebut golput pada pemilih terpelajar bisa terjadi karena dua alasan penting. Pertama, karena alasan apatisme politik atau ketidakpedulian terhadap politik. Kedua, sebagai bentuk protes politik atau kedua capres dinilai tidak sesuai dengan harapan dan kriteria mereka.
Penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan melibatkan 1.200 responden. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner.
Adapun, margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,9 persen. Peneliti menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) internal dalam penelitian. Sementara sumber dana tersebut berasal dari keuntungan jasa konsultan yang dilakukan di bidang politik.
(Source: BeritaSatu.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar