Breaking

Minggu, 17 Maret 2019

Samawi Sumbar Gelar Zikir dan Solat Ghaib untuk Korban Penembakan Masjid di Selandia Baru

Baca Juga



PADANG, BijakNews.com -- Tragedi penembakan yang menewaskan 49 orang di Masjid An Nur, Christchurch, Selandia Baru mengundang reaksi dan simpati umat Islam seluruh dunia. Ucapan belasungkawa dan keprihatinan atas tragedi ini juga datang dari Presiden RI Joko Widodo.

Sebagai bentuk keprihatinan atas peristiwa berdarah itu, Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) Sumbar menggelar doa bersama dan solat ghaib untuk mendoakan para korban, doa bersama ini dilakukan bersama para santri.

Ratusan santriwan dan santriwati dari dua pesantren  di Kota Padang, Minggu (17/3) kemarin melakukan sholat gaib dan doa bersama di jalan, Kali Ciliwung Padang. Ibadah tersebut dipersembahkan untuk korban penembakan muslim oleh teroris di New Zealand, Selandia Baru.

Sholat Ghoib ini diimami oleh Buya Mahyuddin yang merupakan pengasuh Ponpes MTI Batang Kabung. Setelah shilolat Ghoib, dilanjutkan dengan zikir bersama oleh H Rudy Ahmad Syafruddin, Ketua Korwil Samawi Sumbar. Kemudian doa bersama yang dipimpin oleh Syekh Mudo Yumisdi, Dewan Syuro Kornas Samawi.

Buya Mahyuddin menyampaikan, Sholat Ghoib berjamaah tersebut diinisiasi oleh Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi Sumbar).

"Kami atas nama Samawi Sumbar, Ikut berduka cita sedalam-dalamnya bagi setiap korban dan keluarga mereka, termasuk korban dari warga negara Indonesia (WNI)," sebut H Rudy Ahmad Syafruddin.

Ia mengatakan, Samawi Sumbar mengutuk keras aksi penembakan brutal tersebut dan mendukung upaya oemerintah Selandia Baru menangkap, membawa ke pengadilan, dan mengungkap motif berikut jaringan para pelaku penembakan tersebut.

 Menurutnya, sebagai negara muslim terbesar di Dunia, Mendorong negara-negara, khususnya di Asia Pasifik,
bersama-sama mengembangkan langkah-langkah mengurangi islamophobia, anti-semitisme, dan anti imigran berupa dialog-dialog kebudayaan, mengurangi diskriminasi dan intoleransi, dan mendorong perlindungan dan kesejahteraan khususnya kepada kelompok minoritas.

Selain itu, Samawi juga mendorong pemerintah Indonesia untuk segera melakukan langkah-langkah antisipasi agar serangan ini tidak berdampak pada meningkatnya kebencian tak berdasar pada warga Asing kulit putih atau non-muslim di Indonesia.

"Kami menghimbau kepada masyarakat indonesia, khususnya minangkabau untuk selalu menjaga ukhwah Kemanusian, ukhwah kebangsaan, dan Ukhwah islarmiah agar terwujudnya lIndonesia maju berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong," ujarnya. (mrm) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar