Baca Juga
JAKARTA, BijakNews.com -- Lembaga survei INDOMETER merilis hasil survei elektabilitas partai politik jelang pencoblosan Pileg 2019. PDIP dan Gerindra disebut masih unggul sementara itu ada pergerakan di papan tengah.
Survei INDOMETER (Barometer Politik Indonesia) dilakukan pada 1-7 Maret 2019 dengan jumlah responden 1.280 orang mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error ± 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pendalaman kajian dilakukan melalui focus group discussion dengan mengundang pakar terkait.
Berikut elektabilitas 16 partai politik menurut Survei INDOMETER:
PDIP: 23,5%
Gerindra: 13,4%
Golkar: 10,2%
PKB: 8,9%
Demokrat: 6,3%
NasDem: 4,1%
PPP: 3,9%
PAN: 3,7%
PSI: 3,6%
PKS: 3,4%
Perindo: 2,8%
Hanura: 1,1%
PBB: 0,9%
PKPI: 0,8%
Berkarya: 0,5%
Garuda: 0,2%
Tidak tahu/tidak jawab: 12,7%
"Suara PDIP dan Gerindra memang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hasil Pileg 2014," ungkap Direktur Eksekutif INDOMETER (Barometer Politik Indonesia), Leonard Sb dalam keterangan tertulis, Senin (18/3/2019).
Keunggulan PDIP dan Gerindra itu akibat coattail effects dari pengusungan capres-cawapres. Sementara itu, Golkar ada di posisi ketiga dan dibayangi PKB yang dianggap diuntungkan dengan figur Ma'ruf Amin.
"Sejak pemilu pertama pasca-reformasi Golkar selalu menempati peringkat pertama atau kedua, baru kali ini Golkar tergeser ke posisi ketiga, dengan elektabilitas 10,2 persen," jelas Leonard.
Survei INDOMETER mencatat PSI dan Perindo berhasil menembus papan tengah. Leonard mengatakan ada temuan menarik soal PSI yaitu berdasarkan hasil survei sejumlah lembagai sejak dimulainya masa kampanye, elektabilitas PSI cenderung meningkat.
"Temuan menarik adalah capaian PSI sebagai partai baru yang berhasil menyejajarkan diri dengan partai-partai papan tengah," tuturnya.
Pihaknya menganggap efek elektoral PSI didapat dari dukungannya ke Jokowi dan serangan gencar ke oposisi. Pidato-pidato Ketum PSI Grace Natalie yang mengkritik partai nasionalis dianggap juga jadi keunggulan.
"Masih perlu pendalaman lebih lanjut, tetapi tampak terjadi pergeseran prefensi pemilih nasionalis," papar Leonard.
Dalam survei ini, ada 5 parpol yang diprediksi tidak lolos ke DPR yaitu Hanura, PBB, PKPI, Berkarya, dan Garuda.
"Hanura menjadi satu-satunya partai lama yang bakal terpental tidak mendapat kursi, demikian pula dengan PBB dan PKPI yang sejak 2009 tidak meraih kursi lagi di Senayan," kata Leonard.
Hasil survei sebelumnya terkait Pileg 2019
Sebelumnya, sudah ada beberapa survei yang mengukur elektabilitas parpol jelang Pileg 2019. Survei yang terbaru sebelum INDOMETER adalah survei dari Konsep Indonesia (Konsepindo Research and Consulting).
Survei dilaksanakan pada 17-24 Februari 2019 kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini kurang-lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berikut ini elektabilitas partai politik berdasarkan hasil survei Konsep Indonesia:
- PDIP 26,0%
- Gerindra 12,8%
- Golkar 9,3%
- PKB 6,2%
- Demokrat 3,9%
- PAN 3,8%
- NasDem 3,2%
- PKS 2,8%
- PPP 2,2%
- Hanura 1,2%
- Perindo 1,2%
- Berkarya 0,4%
- PSI 0,2%
- Garuda 0,2%
- PBB 0,1%
- PKPI 0,1%
- Undecided voters 26,4%
(Source: detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar