Baca Juga
JAKARTA, BijakNews.com -- Lembaga survei asal Australia, Roy Morgan, menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto unggul atas capres nomor urut 01 Joko Widodo di Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, serta Lampung. Hal ini disebut membuat perbedaan suara antara kedua capres menipis di kawasan perkotaan.
Diketahui, berdasarkan survei pada Januari itu, secara keseluruhan Jokowi memimpin dengan 58 persen suara berbanding 42 persen atas Prabowo.
"Dalam kategori responden survei berdasarkan asal provinsinya, Roy Morgan menemukan bahwa Prabowo unggul di beberapa provinsi, yakni Jakarta dan Jawa Barat (termasuk Banten) dengan raihan suara 57 persen berbanding 47 persen; Sumatera bagian selatan (terdiri atas Sumsel dan Lampung), dengan perbandingan suara 54,5 persen melawan 45,5 persen milik Jokowi.
Sementara, di kelompok provinsi lainnya Prabowo kalah jauh. Misalnya, di Jawa Timur dan Bali, Prabowo kalah telak 27 persen berbanding 73 persen; di Jawa Tengah dan Yogyakarta Prabowo cuma mendapat 25,5 persen, berbanding 73 persen milik Jokowi.
Selain itu, di Sumatera bagian utara (yang meliputi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau), Prabowo juga hanya meraih 37,5 persen, berbanding 62,5 persen yang diraih Jokowi; di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, Ketua Umum Partai Gerindra ini mendapat 31 persen suara, sementara lawannya meraih 69 persen.
Di Kalimantan (Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan barat), jarak antara Prabowo dan Jokowi menipis menjadi 46 persen berbanding 54 persen.
Keunggulan di ibu kota itu, menurut Roy Morgan, membuat Prabowo kompetitif dalam hal raihan suara dalam kategori responden dari perkotaan. Jarak antara Prabowo dengan Jokowi pun menipis ke angka 47 persen berbanding 53 persen.
"Daerah perkotaan jauh lebih kompetitif [bagi Prabowo], berdasarkan capaiannya di Jakarta dan wilayah sekitarnya di Jawa Barat dan Banten, serta Sumatera bagian selatan," menurut keterangan tertulis Roy Morgan, dikutip dari situsnya.
Namun, di daerah pedesaan Prabowo masih kalah jauh dari Jokowi dengan perbandingan suara 36,5 persen berbanding 63,5 persen.
Survei Roy Morgan ini digelar pada Januari 2019 kepada 1.039 orang di atas 17 tahun atau yang punya hak pilih di 17 provinsi dengan metode wawancara tatap muka.
Margin of error disebut tergantung dari jumlah sampel dan persentase wawancaranya. Misalnya, sampel 1.000 dengan estimasi persentase 5 persen atau 95 persen adalah plus minus 1,3 persen.
Diketahui, pasangan Gubernur-Wakil Gubernur yang diusung Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meraih kemenangan di Pilkada DKI 2017 dengan mengalahkan pasangan yang diusung PDIP, parpol yang mengusung pasangan Ahok-Djarot Siaful Hidayat.
Sebelumnya, survei LSI Denny JA pada 18-25 Januari menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,8 persen. Sementara, elektabilitas Prabowo-Sandi ada di angka 31 persen. Yang belum menentukan pilihan sebesar 14,2 persen.
Selain itu, survei Charta Politika Indonesia periode 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019 menyebut bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf meraih suara 53,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga memperoleh 34,1 persen. Sementara, yang belum memutuskan atau tidak menjawab mencapai 12,7 persen.
(Source: cnnindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar