Baca Juga
JAKARTA, BijakNews.com -- Tim calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai logika yang dikembangkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno yang menyebut Jokowi panik sehingga tidak mengambil cuti kampanye dinilai tidak masuk awal.
"Kalau dibilang panik, pertanyaanya begini, emang ada gitu presiden cuti? Ada enggak? Tahun 2009 bayangkan kalau Pak SBY cuti Pak JK cuti lalu siapa presidennya kemarin? Siapa Plt Presiden tahun 2009? Enggak ada," ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.
Selain itu pada saat Pilpres 2009, Prabowo juga dianggap sebagai penantang Susilo Bambang Yudhyono (SBY) namun pada saat itu tidak ada pendukungnya yang teriak meminta SBY cuti. Sebaliknya, kata Arya, kubu Prabowo-Sandi panik sehingga "memaksa" Jokowi cuti.
Menurut Politikus Partai Perindo ini, sebaliknya kubu 02 panik jika Jokowi mengambil cuti karena bisa memperlebar elektabilitas yang saat ini mencapai lebih dari 20% bisa menjadi 30-40%.
"Ini bentuk ketakutan mereka makannya minta cuti, lihat hampir semua elitenya minta Pak Jokowi cuti karena takut betul Pak jokowi kerja. Karena kalau Pak Jokowi kerja (selisih elektabilitasnya-red) makin jauh," tuturnya.
(Source: sindonews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar