Breaking

Jumat, 29 Maret 2019

Wiranto Jawab Fadli soal 1998: Lihat Konteksnya, Saya Tidak Kampanye

Baca Juga

Wiranto Jawab Fadli soal 1998: Lihat Konteksnya, Saya Tidak Kampanye

JAKARTA, BijakNews.com -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menuding Menko Polhukam Wiranto mencoba menurunkan elektabilitas Prabowo melalui cerita soal situasi dan kejadian pada 1998. Wiranto menegaskan dia menyampaikan cerita '98 itu bukan kampanye.

"Lihat konteksnya. Pertama, saya tuh tidak kampanye waktu itu. Saya memberikan pengarahan kepada mahasiswa UIN dan 52 perwakilan universitas Islam se-Indonesia. Topiknya adalah bagaimana kita membangun sinergi, kebersamaan, dan bagaimana pemuda milenial ini bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa. Itu konteksnya itu," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Maret 2019.

Lalu, lanjut Wiranto, dia memberi contoh mengenai banyak hal dalam kuliah umumnya itu. Salah satunya adalah pengalamannya sendiri. 

"Anak-anak ini, adik-adik ini kan pada 1998 ada yang belum lahir, ada yang baru 2 tahun. Saya kasih contoh bahwa tatkala kita dihadapkan antara kepentingan negara, kepentingan umum, dan kepentingan sendiri, maka kepentingan sendiri harus dikalahkan. Makanya saya cerita pengalaman saya," ujarnya.

Kala itu, Wiranto mendapat kepercayaan dari Presiden RI ke-2 Soeharto untuk jabatan yang cukup kuat, yaitu sebagai Menhankam, Panglima ABRI, serta Panglima Komando Operasi Keamanan dan Keselamatan Nasional. 

"Dan posisi seperti itu sangat kuat ya, bisa saja saya ambil alih kekuasaan," ucapnya.

Namun, setelah melalui pertimbangan dan perbincangan dengan para stafnya kala itu, Wiranto menilai lebih banyak mudaratnya jika mengambil alih kekuasaan. Wiranto menegaskan dia menceritakan itu tidak terkait politik.

"Tetapi setelah ada pertimbangan-pertimbangan yang saya perbincangkan di Merdeka Barat dengan para staf ya, ternyata banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Dan di situ ada dialog. Biasa saja, kan? Orang antara staf dan Panglima. Saya tidak mengada-ada. Jika kemudian mengatakan ini masalah politik, ya nggak ada kaitan dengan politik," ujarnya.

Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, sebelumnya menyoroti cerita Wiranto tentang situasi 1998. Menurut kubu Prabowo, Wiranto memanfaatkan momentum menjelang Pemilu 2019 lewat cerita soal 1998.

"Mungkin sudah kehabisan ide menurunkan elektabilitas Pak Prabowo sehingga dagangan yang sudah basi dikorek lagi," kata Fadli kepada wartawan, Kamis, 28 Maret 2019.

(Source: detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar