Breaking

Senin, 01 April 2019

Data BPS Sumbar: Harga Tiket Pesawat Mahal, Wisman ke Sumbar Meningkat

Baca Juga


PADANG, BijakNews.com -- Kenaikan tiket pesawat untuk penerbangan domestik ternyata tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan asing ke Sumatera Barat pada Februari 2019 mengacu kepada data yang dirilis Badan Pusat Statistik Sumbar.

"Jumlah wisawatan asing yang berkunjung ke Sumbar pada Februari 2019 mencapai 5.155 orang dan angka ini merupakan yang tertinggi pada periode yang sama sejak tiga tahun terakhir," kata Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sumbar Teguh Sugiyarto di Padang, Senin (01/04/2019).

Teguh menyampaikan pada Februari 2019 kunjungan wisatawan asing ke Sumbar masih didominasi dari Malaysia sebanyak 4.223 orang, Australia 101 orang dan Singapura 40 orang.

Kemudian dari Jerman 36 orang, Inggris 32 orang, Perancis 32 orang, Jepang 27 orang, Tiongkok 23 orang, Amerika Serikat 21 orang, India 17 orang dan negara lainnya 603 orang.

Berdasarkan geografis wisatawan asing yang berkunjung ke Sumbar didominasi dari negara ASEAN yang mencapai 92,09 persen.

"Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan pada Februari mencapai 13,70 persen dibandingkan Januari yang hanya 4.534 orang," ujar dia.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan di data di bandara kedatangan.

Sejalan dengan itu Dinas Pariwisata Sumatera Barat membidik wisatawan asal Malaysia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2019 karena pasar tersebut tidak terpengaruh tingginya harga tiket pesawat.

"Wisatawan Malaysia tidak terpengaruh mahalnya tiket penerbangan domestik. Paling logis kita menggaet pasar ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian.

Menurut dia menggaet wisatawan itu dengan cara membuat paket wisata menarik dan murah yang bisa menarik minat mereka untuk datang.

Pembuatan paket wisata itu melibatkan seluruh komponen pariwisata Sumbar seperti Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar dan PHRI.

"Kita juga sedang coba dekati Air Asia untuk kembali membuka penerbangan langsung Padang-Singapura yang sebenarnya juga punya pangsa pasar bagus," katanya. (*Kenaikan tiket pesawat untuk penerbangan domestik ternyata tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan asing ke Sumatera Barat pada Februari 2019 mengacu kepada data yang dirilis Badan Pusat Statistik Sumbar.

"Jumlah wisawatan asing yang berkunjung ke Sumbar pada Februari 2019 mencapai 5.155 orang dan angka ini merupakan yang tertinggi pada periode yang sama sejak tiga tahun terakhir," kata Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sumbar Teguh Sugiyarto di Padang, Senin.

Teguh menyampaikan pada Februari 2019 kunjungan wisatawan asing ke Sumbar masih didominasi dari Malaysia sebanyak 4.223 orang, Australia 101 orang dan Singapura 40 orang.

Kemudian dari Jerman 36 orang, Inggris 32 orang, Perancis 32 orang, Jepang 27 orang, Tiongkok 23 orang, Amerika Serikat 21 orang, India 17 orang dan negara lainnya 603 orang.

Berdasarkan geografis wisatawan asing yang berkunjung ke Sumbar didominasi dari negara ASEAN yang mencapai 92,09 persen.

"Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan pada Februari mencapai 13,70 persen dibandingkan Januari yang hanya 4.534 orang," ujar dia.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan di data di bandara kedatangan.

Sejalan dengan itu Dinas Pariwisata Sumatera Barat membidik wisatawan asal Malaysia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2019 karena pasar tersebut tidak terpengaruh tingginya harga tiket pesawat.

"Wisatawan Malaysia tidak terpengaruh mahalnya tiket penerbangan domestik. Paling logis kita menggaet pasar ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian.

Menurut dia menggaet wisatawan itu dengan cara membuat paket wisata menarik dan murah yang bisa menarik minat mereka untuk datang.

Pembuatan paket wisata itu melibatkan seluruh komponen pariwisata Sumbar seperti Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar dan PHRI.

"Kita juga sedang coba dekati Air Asia untuk kembali membuka penerbangan langsung Padang-Singapura yang sebenarnya juga punya pangsa pasar bagus," katanya.

(rel/iki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar