Breaking

Selasa, 30 April 2019

Wagub Nasrul Abit: Sumpah Seorang Datuak Sangat Berat, Bisa Dikutuk Alquran 30 Juz

Baca Juga

Wagub Nasrul Abit: Sumpah Seorang Datuak Sangat Berat, Bisa Dikutuk Alquran 30 Juz

PAINAN, BijakNews.com -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai menghadiri Batagak Pengulu kaum suku Panai Kenagarian Panai di Nagari Painan Timur-Painan, Senin, 29 April 2019. Pada kesempatan itu, wagub mengingatkan, sumpah yang dibebankan kepada seorang datuk yang dilewahkan gelar adat Minangkabau sangat berat dan kiranya perlu diperbaiki.

"Beratnya amanah dalam sumpah datuak dalam satu kaum atau suku, bisa dikutuk Alquran 30 juz, ka ateh indak ba pucuak, ka bawah indak baurek, ditangah-tangah digiriak kumbang," cakapnya.

Menurutnya, tidak ada manusia yang sempurna, karena itu mungkin kalimat di kutuk Alquran 30 juz dapat diganti dengan bahasa yang lebih baik, sehingga tidak memberatkan tanpa mengurangi maksud dan tujuan dari tanggungjawab seorang pengulu, baik kepada kemenakan dan kampung halamannya.

Dikatakannya, pengulu yang menerima gelar pusako agar dapat menjalankan amanahnya dan mampu menjalankan fungsi sebagai pengulu, serta mampu membangkik batang tarandam.

"Saciok bak ayam, sadanciang bak basi. Seorang penghulu atau datuak memiliki peran strategis dalam memimpin suatu suku atau kaum di tengah masyarakat. Untuk itu kami mengajak para pemimpin atau tokoh adat yang ada disini dapat menjaga dan membimbing anak kemenakan serta membantu pemerintah dalam memajukan daerah," harapnya.

Wagub mengaku prihatin banyaknya kasus yang menyebabkan retaknya hubungan kerabat antara pengulu dengan kemenakan, terkait dengan sako dan pusako. 

"Ini merupakan hal yang sangat memprihatinkan kita. Semua ini tentu harus ada keterlibatan lembaga adat, LKAAM, KAN dan pemerintah, menyikapi perubahan sosial yang terjadi dengan menegakan nilai-nilai adat yang ada," ucapnya.

Ia juga mengingatkan, agar pada perubahan zaman milenial dapat menjaga anak kemenakan tidak terlibat pada perbuatan penyakit masyarakat, yaitu narkoba, judi dan maksiat. Selain narkoba juga turut menjadi momok perusak generasi bangsa yaitu perilaku menyimpang lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

"Ini tentu akan merisaukan kita dalam menumbuhkan kepercayaan dan kelestarian budaya dan adat kita. Oleh karena itu, kami mengajak para pemangku adat untuk turut mengawasi sanak saudara di nagari," jelasnya.

(by)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar