Baca Juga
MALANG, BijakNews.com -- Imbauan Pemkot Malang pada non Muslim agar tidak makan, minum serta merokok secara demonstratif sepanjang RamadhaN 2019 menuai tanggapan beragam. Ada yang menyayangkan, ada yang menimpalinya dengan candaan.
Pemkot Malang mengeluarkan imbauan menggelitik dalam menyambut Ramadhan. Imbauan itu tertuang dalam pengumuman yang diterbitkan Wali Kota Malang Sutiaji No 4 Tahun 2019 tentang menyambut dan menghormati bulan suci Ramadhan 1440 H.
Surat yang ditandatangani wali kota pada 30 April 2019 itu diposting melalui akun twitter resmi milik Pemkot Malang @PemkotMalang. Salah satu poin yang paling menjadi sorotan yakni tentang imbauan agar warga non Muslim untuk tidak makan, minum serta merokok secara demonstratif. Menurutnya semua itu akan mengganggu kekhusukan Umat Muslim yang tengah menjalankan puasa.
Pengumuman tersebut mendapat sambutan beragam di twitter. Ada yang menanggapinya dengan candaan ada juga yang menimpalinya dengan pendapat serius.
"Poin B.2, "Tdk makan, minum, & merokok secara demonstratif," itu maksudnya "TDK MAKAN, MINUM, & MEROKOK SMBL KOPROL, ROL DPN, ROL BLKNG, LOMPAT2, JUNGKIR BALIK, APLG SAMBIL BERENANG DLM KUBUR," gitu...Jd jgn punya pikiran negatif dl. Ini dibuat semata2 spy tdk keselek aja kok," kata akun Mata Hari @TheEyeOfTheDay.
Salah seorang netizen menyayangkan pengumuman tersebut. Sebagai Muslim ia tidak ingin mendapat penghormatan atau diperlakukan istimewa saat menjalankan puasa.
"Oh ya sebagai pemeluk Agama Islam, untuk poin B.2 saya gak merasa tersakiti, ya emang bulan Ramadhan itu kan lagi bulan ujian.... kalo imannya kuat mah mau ada makanan di depan mata mah ga bakalan kegoda," tulis salah satu akun yang dikutip detikcom, Senin, 6 Mei 2019.
Menanggapi komentar yang beragam, Kepala Bagian Humas Pemkot Malang Nur Widiyanto angkat bicara. Menurutnya tidak ada yang berbeda dalam pengumuman tersebut. Itu merupakan narasi tahunan yang dikeluarkan Pemkot Malang menyambut Ramadhan.
"Sebenarnya tidak ada yang berbeda, dari tahun ke tahun seperti itu. Narasinya hampir sama, termasuk kata demonstratif, sebab saat perayaan Natal dan Tahun Baru kemarin tersampaikan yang sama," kata Nur Widiyanto kepada detikcom.
Ia menambahkan, reaksi netizen atas pengumuman itu akan menjadi masukan berarti bagi Pemkot Malang. Yakni untuk melakukan evaluasi dalam membuat pengumuman yang sama tahun depan.
"Tentunya kami berterima kasih kepada publik dan netizen yang sudah memberikan masukannya. Ke depan akan bisa menjadi bahan evaluasi dalam membuat narasi pengumuman menyambut Ramadhan maupun perayaan hari besar lainnya," pungkasnya.
(Source: detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar