Baca Juga
PADANG, BijakNews.com -- Masalah pengangguran masih merupakan urusan utama di Sumatera Barat, apalagi dari tahun ke tahun angka pengangguran terus meningkat. Dengan tingginya angka pengangguran mendapat perhatian khusus dari Dinas Ketenagakerjaan
Hal itu mengemuka pada rapat permasalahan ketenagakerjaan di Sumbar yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumbar yang dilaksanakan di ruang rapat Istana Gubernuran, yang dihadiri oleh para pejabat eselon II dan staf yang terkait dengan ketenagakerjaan, Senin, 6 Mei 2019.
Menurut Gubernur Irwan Prayitno, peningkatan jumlah angka pengangguran tersebut jelas disebabkan oleh pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi, belum optimalnya pertumbuhan kesempatan kerja, pendayagunaan tenaga. "Apalagi Sumatera Barat adalah daerah agraris dan bukan daerah industri, jadi kesempatan untuk bekerja sangat sedikit,"
Tidak hanya berapa faktor itu, meningkatnya angka pencari kerja dari tahun ketahun dikarenakan dengan tidak terserapnya semua lulusan SLTA/SMK diperguruan tinggi mengakibatkan angka penganguran terbuka di Sumbar, ujarnya.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan meningkatnya jumlah lowongan pekerjaan dengan kriteria tenaga kerja tidak sesuai dengan lowongan kerja. Kriteria tingkat pendidikan lowongan pekerjaan yang ditentukan oleh para pembuka lowongan kerja tidak sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia. Kualitas pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan lowongan kerja yang tersedia juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan.
"Jadi jelas sekali permasalahan utama dari banyak pengangguran yaitu perlunya pelatihan keahlian dalam bekerja, seperti bekerja magang di negara Jepang cukup tinggi peminatnya dan bahkan perusahaan Jepang pun menerima berapa saja jumlah pelamar, asalkan lolos dari aturan pemerintah dan memiliki keahlian bidang tertentu," ungkapnya.
Saat ini ada dua perusahaan swasta yang memfasilitasi pengiriman peserta magang, yakni Proklamator dan Samirai yang sudah memberangkatkan banyak TKI dari Sumbar.
"Bahkan perusahaan Jepang tersebut bersedia membantu kita dengan menyediakan instruktur untuk melatih masyarakat kita agar nanti tidak ada permasalahan, namun karena keterbatasan anggaran kita tidak jadi adakan pelatihan tersebut," terangnya.
"Jadi Kami berharap Disnakertrans Sumbar, dapat menganggarkan kegiatan ini, agar nantinya pencari kerja di Sumbar berkurang," tukuknya.
(by/rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar