Baca Juga
PADANG – Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa melakukan panen perdana ikan lele milik Kelompok Usaha Lele Bioflok "Citra Pratama Saiyo" binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Jumat (24/5/2019).
Hendri mengungkapkan, secara tidak langsung apa yang dilakukan oleh kelompok usaha Lele Bioflok binaan Baznas Kota Padang ini telah membantu meningkatkan roda perkonomian di Kota Padang. Disamping itu juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Baznas Kota Padang dan semoga ini memberikan semangat kepada kaum ibu untuk menjadi pengusaha dalam membantu perekonomian keluarga,” terangnnya.
Wawako Hendri juga berharap, semoga usaha ternak Lele bisa menjadi cikal bakal motivasi bagi masyarakat bahwa hasil binaan Baznas Kota Padang berhasil memberdayakan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Padang, Epi Santoso mengatakan, budi daya ikan lele biasanya dilakukan ditempat yang luas dan memakan waktu yang lama. Namun kali ini, dengan menggunakan sistem teknologi bioflok atau kolam terpal bisa dilakukan diperkarangan rumah.
“Kolam bioflok ini memiliki tinggi sekitar 1 meter, berdiamter 2,5 meter dan dapat menampung ikan menggunakan sistem debit air. Selain itu teknologi bioflok efektif dapat menghemat tempat, air, dan juga makanan dari ikan tersebut,” jelas Epi
Lebih jauh dijelaskan, dengan menggunakan sistem debit air, satu kubik air diisi benih ukuran enam sampai tujuh cm. Total dari satu fiber bisa mencapai 4 kubik air dengan jumlah tampungan ikan sebanyak 3500 ekor.
“Jika budi daya ternak lele ini diolah dengan baik maka dalam satu kolom menghasilkan 350 kg Ikan lele dan jika dijual dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp. 1 juta rupiah bersih dengan masa panen 3,5 bulan,” ungkapnya
Epi mengungkapkan, tahap awal budi daya ikan lele ini dibiayai sepenuhnya oleh Baznas, pembuatan kolom, pembibitan, pemberian pakan hingga nanti diolah menjadi rendang. Tahap kedua, dengan keuntungan yang diperoleh, masyarakat akan dibiarkan mengembangkan ternak lele namun pihak Baznas akan tetap mengawasi.
“Baznas akan membantu, bagaimana makanan hasil olahan ikan lele ini bisa diterima dari masyarakat dan toko oleh-oleh di Kota Padang. Sehingga Lele ini bisa menjadi salah satu icon kuliner Kota Padang” tutupnya.
(mul/lil/adi/ede)
Hendri mengungkapkan, secara tidak langsung apa yang dilakukan oleh kelompok usaha Lele Bioflok binaan Baznas Kota Padang ini telah membantu meningkatkan roda perkonomian di Kota Padang. Disamping itu juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Baznas Kota Padang dan semoga ini memberikan semangat kepada kaum ibu untuk menjadi pengusaha dalam membantu perekonomian keluarga,” terangnnya.
Wawako Hendri juga berharap, semoga usaha ternak Lele bisa menjadi cikal bakal motivasi bagi masyarakat bahwa hasil binaan Baznas Kota Padang berhasil memberdayakan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Padang, Epi Santoso mengatakan, budi daya ikan lele biasanya dilakukan ditempat yang luas dan memakan waktu yang lama. Namun kali ini, dengan menggunakan sistem teknologi bioflok atau kolam terpal bisa dilakukan diperkarangan rumah.
“Kolam bioflok ini memiliki tinggi sekitar 1 meter, berdiamter 2,5 meter dan dapat menampung ikan menggunakan sistem debit air. Selain itu teknologi bioflok efektif dapat menghemat tempat, air, dan juga makanan dari ikan tersebut,” jelas Epi
Lebih jauh dijelaskan, dengan menggunakan sistem debit air, satu kubik air diisi benih ukuran enam sampai tujuh cm. Total dari satu fiber bisa mencapai 4 kubik air dengan jumlah tampungan ikan sebanyak 3500 ekor.
“Jika budi daya ternak lele ini diolah dengan baik maka dalam satu kolom menghasilkan 350 kg Ikan lele dan jika dijual dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp. 1 juta rupiah bersih dengan masa panen 3,5 bulan,” ungkapnya
Epi mengungkapkan, tahap awal budi daya ikan lele ini dibiayai sepenuhnya oleh Baznas, pembuatan kolom, pembibitan, pemberian pakan hingga nanti diolah menjadi rendang. Tahap kedua, dengan keuntungan yang diperoleh, masyarakat akan dibiarkan mengembangkan ternak lele namun pihak Baznas akan tetap mengawasi.
“Baznas akan membantu, bagaimana makanan hasil olahan ikan lele ini bisa diterima dari masyarakat dan toko oleh-oleh di Kota Padang. Sehingga Lele ini bisa menjadi salah satu icon kuliner Kota Padang” tutupnya.
(mul/lil/adi/ede)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar