Baca Juga
KOTASOLOK, SUMBAR -- Belakangan, pernyataan mengatasnamakan Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan, SIK, MH beredar luas di Whats'App Grup (WAG).
Pernyataan dimaksud bertuliskan "PDIP TERUS MELAKUKAN REFORMASI TERHADAP TNI. JOKOWI AKAN MEMBERIKAN PORSI KEPADA POLRI TERDEPAN DAN TERATAS DALAM MENJAGA KEAMANAN NEGARA".
Informasi yang beredar di WAG tersebut ternyata tidaklah benar. Pihak Polri melalui Biro Multimedia Divisi Humas Polri langsung memberikan stempel Hoax pada pernyataan yang telah beredar luas tersebut, kemudian mengunggahnya melalui akun Twitter, Facebook dan Instagram milik Divisi Humas Polri.
Hal ini untuk diketahui oleh masyarakat luas (netizen), bahwa informasi yang beredar tersebut adalah informasi bohong atau hoax.
Setelah dikonfirmasi kepada AKBP Dony Setiawan, ia menyebutkan bahwa hal itu tidaklah benar dan tidak pernah ia sampaikan maupun membuat pernyataan seperti itu.
"Tidak benar, itu hoax yang beredar. Kami tidak pernah memberikan pernyataan tersebut", tegas Dony.
Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengguna media sosial untuk selalu berhati-hati dalam mendapatkan sebuah informasi yang belum tentu kebenarannya. Apalagi dengan cepat langsung meneruskan informasi tersebut kepada yang lainnya.
"Mari kita biasakan untuk saring dulu sebelum sharing", imbaunya.
(rel/ede)
Pernyataan dimaksud bertuliskan "PDIP TERUS MELAKUKAN REFORMASI TERHADAP TNI. JOKOWI AKAN MEMBERIKAN PORSI KEPADA POLRI TERDEPAN DAN TERATAS DALAM MENJAGA KEAMANAN NEGARA".
Informasi yang beredar di WAG tersebut ternyata tidaklah benar. Pihak Polri melalui Biro Multimedia Divisi Humas Polri langsung memberikan stempel Hoax pada pernyataan yang telah beredar luas tersebut, kemudian mengunggahnya melalui akun Twitter, Facebook dan Instagram milik Divisi Humas Polri.
Hal ini untuk diketahui oleh masyarakat luas (netizen), bahwa informasi yang beredar tersebut adalah informasi bohong atau hoax.
Setelah dikonfirmasi kepada AKBP Dony Setiawan, ia menyebutkan bahwa hal itu tidaklah benar dan tidak pernah ia sampaikan maupun membuat pernyataan seperti itu.
"Tidak benar, itu hoax yang beredar. Kami tidak pernah memberikan pernyataan tersebut", tegas Dony.
Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengguna media sosial untuk selalu berhati-hati dalam mendapatkan sebuah informasi yang belum tentu kebenarannya. Apalagi dengan cepat langsung meneruskan informasi tersebut kepada yang lainnya.
"Mari kita biasakan untuk saring dulu sebelum sharing", imbaunya.
(rel/ede)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar