Baca Juga
SEBUAH studi terbaru tampaknya membuktikan bahwa pepatah "Tong kosong nyaring bunyinya" ada benarnya. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature itu menunjukkan hasil, orang yang paling ngotot sebenarnya memiliki pengetahuan paling minim mengenai masalah yang dibahas.
Menggunakan data poling dari Pew Research Center, para peneliti fokus pada subyek makanan yang dimodifikasi secara genetik. Makanan tersebut telah disepakati aman dikonsumsi serta menawarkan banyak manfaat bagi petani serta produsen makanan. Bahkan makanan yang dimodifikasi tersebut mendapat dukungan 88 persen ilmuwan.
Namun, Pew menemukan hanya 37 persen populasi di Amerika yang menganggap makanan tersebut aman. Peneliti kemudian meminta para partisipan menyusun peringkat pengetahuan mereka terhadap subyek tersebut serta menguji pengetahuan literasi mereka. Studi ini tak hanya menguji orang-orang dari Amerika saja melainkan juga dari Prancis dan Jerman.
Melansir laman New York Post, Minggu (20/1/2019), terbukti, individu yang menentang pendapat bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi kerap tak sependapat dengan para ahli serta fakta-fakta ilmiah yang tersaji.
Para peneliti menyimpulkan, orang-orang tersebut menderita "illusion of knowledge" atau ilusi pengetahuan. Meski telah jelas bahwa opini ekstrem mereka berasal dari informasi kosong, mereka sangat yakin bahwa mereka paling benar.
Kesenjangan itu terentang jauh dari kenyataan ilmiah, tulis hasil studi.
**
Menggunakan data poling dari Pew Research Center, para peneliti fokus pada subyek makanan yang dimodifikasi secara genetik. Makanan tersebut telah disepakati aman dikonsumsi serta menawarkan banyak manfaat bagi petani serta produsen makanan. Bahkan makanan yang dimodifikasi tersebut mendapat dukungan 88 persen ilmuwan.
Namun, Pew menemukan hanya 37 persen populasi di Amerika yang menganggap makanan tersebut aman. Peneliti kemudian meminta para partisipan menyusun peringkat pengetahuan mereka terhadap subyek tersebut serta menguji pengetahuan literasi mereka. Studi ini tak hanya menguji orang-orang dari Amerika saja melainkan juga dari Prancis dan Jerman.
Melansir laman New York Post, Minggu (20/1/2019), terbukti, individu yang menentang pendapat bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi kerap tak sependapat dengan para ahli serta fakta-fakta ilmiah yang tersaji.
Para peneliti menyimpulkan, orang-orang tersebut menderita "illusion of knowledge" atau ilusi pengetahuan. Meski telah jelas bahwa opini ekstrem mereka berasal dari informasi kosong, mereka sangat yakin bahwa mereka paling benar.
Kesenjangan itu terentang jauh dari kenyataan ilmiah, tulis hasil studi.
**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar