Baca Juga
MENTAWAI, SUMBAR -- Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 74, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai menggelar "lomba kampanye anti rokok", Selasa (13/8/2019), bertempat di halaman kantor Dinkes Mentawai
Perlombaan yang merupakan salah satu bagian dari program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) ini diikuti oleh delapan kelompok peserta, mulai tingkat SD, SMP hingga SMA. Bermuatan pesan "bahaya merokok terhadap kesehatan dan kesejahteraan", lomba ini sekaligus menjadi ajang mencetak generasi sehat dan cerdas.
Kepala Dinkes Mentawai, Lahmuddin Siregar. kepada awak media, memaparkan, melalui lomba kampanye anti rokok ini pihaknya menanamkan kepada peserta bahwa merokok bukanlah gaya hidup. Melainkan sebuah kebiasaan negatif yang harus mulai dirubah.
"Untuk memulai itu, maka pentingnya memberikan pemahaman sejak dini pada peserta. Dengan tujuan agar berdampak bagi keluarga dan masyarakat," urai Lahmuddin.
"Ketika melihat keluarganya merokok, sewaktu-waktu mereka akan sampaikan dengan cara mereka tentang bahaya merokok," sambungnya.
Kemudian melalui perlombaan ini, diharapkan lahir Duta Anti Rokok sebagai penyuluh tentang bahaya merokok terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Mentawai.
"Rokok menyebabkan kemiskinan. Kenapa tidak? Apabila kita sakit, tentu pekerjaan kita akan terganggu. Selain itu juga dapat merugikan bagi orang yang terpapar asapnya," tutupnya.
Secara keseluruhan lomba berlangsung seru dan meriah. Dari delapan kelompok peserta, ada yang mengangkat tema "Merokok adalah Jendela Narkoba" dan "Merokok bisa berhenti bila ada niat".
(rik/ede)
Perlombaan yang merupakan salah satu bagian dari program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) ini diikuti oleh delapan kelompok peserta, mulai tingkat SD, SMP hingga SMA. Bermuatan pesan "bahaya merokok terhadap kesehatan dan kesejahteraan", lomba ini sekaligus menjadi ajang mencetak generasi sehat dan cerdas.
Kepala Dinkes Mentawai, Lahmuddin Siregar. kepada awak media, memaparkan, melalui lomba kampanye anti rokok ini pihaknya menanamkan kepada peserta bahwa merokok bukanlah gaya hidup. Melainkan sebuah kebiasaan negatif yang harus mulai dirubah.
"Untuk memulai itu, maka pentingnya memberikan pemahaman sejak dini pada peserta. Dengan tujuan agar berdampak bagi keluarga dan masyarakat," urai Lahmuddin.
"Ketika melihat keluarganya merokok, sewaktu-waktu mereka akan sampaikan dengan cara mereka tentang bahaya merokok," sambungnya.
Kemudian melalui perlombaan ini, diharapkan lahir Duta Anti Rokok sebagai penyuluh tentang bahaya merokok terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Mentawai.
"Rokok menyebabkan kemiskinan. Kenapa tidak? Apabila kita sakit, tentu pekerjaan kita akan terganggu. Selain itu juga dapat merugikan bagi orang yang terpapar asapnya," tutupnya.
Secara keseluruhan lomba berlangsung seru dan meriah. Dari delapan kelompok peserta, ada yang mengangkat tema "Merokok adalah Jendela Narkoba" dan "Merokok bisa berhenti bila ada niat".
(rik/ede)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar