Baca Juga
PADANG --- Kompetisi Sains Madrasah (KSM) merupakan agenda tahunan Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) yang dilakukan berjenjang, mulai tingkat satuan pendidikan (madrasah) tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Sesuai juknis, tahun ini, juara 1 hingga 3 masing-masing bidang studi yang dilombakan di KSM tingkat kabupaten/koya akan menjadi peserta di ajang KSM tingkat provinsi.
Seperti yang terlihat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang, Rabu (14/8/2019), telah berkumpul sebanyak 584 orang siswa/i madrasah, terdiri dari 106 siswa tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), 163 siswa tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 315 siswa tingkat Madrasah Aliyah (MA).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, masing-masing Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kab/Kota dan perwakilan Kepala Madrasah dari masing-masing Kemenag Kab/Kota yang ikut berlaga, serta beberapa orang official untuk mengikuti upacara pembukaan KSM Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2019.
Dalam laporannya pada acara pembukaan, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Penmad) Kanwil Kemenag Sumbar, H. Syamsul Arifin yang juga selaku Ketua Komite KSM menjelaskan bahwa tujuan diadakannya KSM adalah untuk memfasilitasi siswa/i madrasah untuk mengembangkan bakat dan minat dalam bidang sains dan teknologi sehingga bisa menumbuhkembangkan serta mencintai sains dan teknologi. Selain itu, untuk memotivasi siswa madrasah agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual berdasarkan nilai-nilai keagamaan, serta menumbuhkan budaya kompetisi yang sehat (sportif) di kalangan siswa itu sendiri.
Mengenai bidang studi yang dilombakan, Syamsul Arifin, membeberkan, untuk tingkat MI melombakan 2 bidang studi yaitu Matematika Terintegrasi dan Sains Terintegrasi. Untuk tingkat MTs, melombakan 3 bidang studi yaitu Matematika Terintegrasi, IPA Terpadu Terintegrasi dan IPS Terpadu Terintegrasi. Sedangkan untuk tingkat MA, melombakan 6 bidang studi yaitu Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi dan Geografi Terintegrasi.
“Ujian dilaksanakan serentak pada 2 cluster. Cluster I di MAN 2 Padang dan MTsN 6 Padang sementara cluster II di MAN 1 Padang dan MTsN 2 Padang. Selain itu, ujian dilakukan dengan sistem semi online berbasis computer (CBT) yang dilaksanakan dalam 2 sesi; sesi I jam 07.30 – 09.30 khusus untuk tingkat MI dan MTs; sesi II jam 10.00 -12.30 untuk tingkat MA,” urai Syamsul Arifin.
Untuk penilaian, lanjutnya, jika peserta menjawab benar maka pointnya 5, jika menjawab salah maka pointnya -2 dan jika tidak menjawab pertanyaan tersebut maka pointnya -1,” tambah pria yang juga Plt. Kakan Kemenag Tanah Datar ini.
“Pengumuman pemenang sekaligus penutupan dan penyerahan hadiah dilakukan pada akhir lomba pada tanggal 15 Agustus 2019 paling lambat dimulai pada jam 16.00 WIB. Sedangkan hadiah, Bidang penmad menyediakan piala bergilir dari Kakanwil Kemenag Sumbar sebagai Juara Umum di Lomba kali ini. Yang menjadi tolok ukur penilaian juara umum adalah jumlah medali emas, perak dan perunggu,” terangnya lagi.
Mengenai utusan ke tingkat nasional, Ketua Komite KSM ini mengatakan bahwa juara satu dari setiap cabang lomba pada KSM tingkat Provinsi kali ini otomatis menjadi utusan KSM tingkat nasional di Kota Menado pada tanggal 16-21 september 2019. Pemenang / juara satu, mutlak menjadi utusan untuk tingkat basional di Menado ditambah dengan peserta yang masuk dalam ranking 16 besar nasional pada masing-masing bidang studi yang akan segera diumumkan oleh Kementerian Agama RI melalui website kompetisi sains madrasah pusat.
Sebelum membuka secara resmi, Plt. Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Irwan menyampaikan apresiasi kepada Bidang Penmad yang telah berjuang dan berusaha maksimal sehingga kegiatan KSM bisa berjalan dengan baik dan lancar. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk kesuskesan ditingkat nasional.
Tak lupa, ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh Kakan Kemenag Kab/Kota se Sumatera Barat atas dukungan dan partisipasinya sehingga bisa melaksanakan event yang besar seperti sekarang ini. Ini adalah bukti komitmen kita bahwa kita mewujudkan madrasah hebat bermartabat di sumbar.
Dalam arahannya, Irwan mengatakan bahwa madrasah sekarang ini sangat membanggakan dilihat dari animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah walaupun tidak semua bisa diakomodir di madrasah. Hal itu membuktikan bahwa madrasah tidak lagi menjadi lembaga pendidikan kelas dua yang dipandang sebelah mata tapi sudah menjadi ikon pendidikan keagamaan yang siap mencetak milenial Islam yang tangguh berkualitas.
Apresiasi juga ditujukan kepada seluruh siswa/i terbaik mewakili puluhan ribu siswa/i madrasah di Sumbar yang hadir pada saat itu sebagai peserta KSM. Ia mengimbau kepada siswa/i madrasah untuk merajut prestasi dan kualitas diri untuk menjadi orang-orang yang ahli. Jadilah orang yang ahli tapi mawas diri bukan yang ahli tapi lupa diri. Jadilah orang ahli yang mau mengerti, bukan orang ahli tapi tak mau berbakti. Jadilah orang ahli yang mau tolerensi, bukan orang ahli yang tak mau berempati.
“Melalui KSM ini sesungguhnya kita telah menyiapkan generasi emas, ilmuwan dan cerdik, muslim yang unggul dan paripurna. Masih teringat tentang kesuksesan alumni madrasah seperti Rahmat Saleh yang menjadi lulusan terbaik akademi militer, Sindi yang mendapatkan beasiswa dari Turki dan Hasbi yang mendapat beasiswa dari Sudan. Maka, madrasah kita akan memunculkan Rahmat Saleh, Sindi dan Hasbi lainnya, sehingga menambah deretan bukti bahwa madrasah hebat bermartabat,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Kabag TU Kanwil Kemenag Sumbar ini.
Pada kesempatan tersebut, Plt. Kakanwil mengajak seluruh hadirin untuk menargetkan perolehan KSM di tingkat Nasional pada posisi 5 besar.
"Tampillah dengan maksimal, persiapkan diri dengan baik, laksanakan semua tanggungjawab dan tugas dengan teliti, jawab soal dengan hati-hati. Mudah-mudahan kita bisa mengirimkan peserta di tingkat nasional lebih banyak lagi. Kita berharap disetiap bidang studi didalam 16 besar ada perwakilan dari Sumbar dan inilah sebagai langkah awal untuk menatap 5 besar di nasional,” harapnya.
“Selamat berkompetisi dan semoga menjadi generasi milenial yang kuat iptek dan imtaqnya,” tutupnya.
(rel/ede)
Seperti yang terlihat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang, Rabu (14/8/2019), telah berkumpul sebanyak 584 orang siswa/i madrasah, terdiri dari 106 siswa tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), 163 siswa tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 315 siswa tingkat Madrasah Aliyah (MA).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, masing-masing Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kab/Kota dan perwakilan Kepala Madrasah dari masing-masing Kemenag Kab/Kota yang ikut berlaga, serta beberapa orang official untuk mengikuti upacara pembukaan KSM Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2019.
Dalam laporannya pada acara pembukaan, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Penmad) Kanwil Kemenag Sumbar, H. Syamsul Arifin yang juga selaku Ketua Komite KSM menjelaskan bahwa tujuan diadakannya KSM adalah untuk memfasilitasi siswa/i madrasah untuk mengembangkan bakat dan minat dalam bidang sains dan teknologi sehingga bisa menumbuhkembangkan serta mencintai sains dan teknologi. Selain itu, untuk memotivasi siswa madrasah agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual berdasarkan nilai-nilai keagamaan, serta menumbuhkan budaya kompetisi yang sehat (sportif) di kalangan siswa itu sendiri.
Mengenai bidang studi yang dilombakan, Syamsul Arifin, membeberkan, untuk tingkat MI melombakan 2 bidang studi yaitu Matematika Terintegrasi dan Sains Terintegrasi. Untuk tingkat MTs, melombakan 3 bidang studi yaitu Matematika Terintegrasi, IPA Terpadu Terintegrasi dan IPS Terpadu Terintegrasi. Sedangkan untuk tingkat MA, melombakan 6 bidang studi yaitu Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi dan Geografi Terintegrasi.
“Ujian dilaksanakan serentak pada 2 cluster. Cluster I di MAN 2 Padang dan MTsN 6 Padang sementara cluster II di MAN 1 Padang dan MTsN 2 Padang. Selain itu, ujian dilakukan dengan sistem semi online berbasis computer (CBT) yang dilaksanakan dalam 2 sesi; sesi I jam 07.30 – 09.30 khusus untuk tingkat MI dan MTs; sesi II jam 10.00 -12.30 untuk tingkat MA,” urai Syamsul Arifin.
Untuk penilaian, lanjutnya, jika peserta menjawab benar maka pointnya 5, jika menjawab salah maka pointnya -2 dan jika tidak menjawab pertanyaan tersebut maka pointnya -1,” tambah pria yang juga Plt. Kakan Kemenag Tanah Datar ini.
“Pengumuman pemenang sekaligus penutupan dan penyerahan hadiah dilakukan pada akhir lomba pada tanggal 15 Agustus 2019 paling lambat dimulai pada jam 16.00 WIB. Sedangkan hadiah, Bidang penmad menyediakan piala bergilir dari Kakanwil Kemenag Sumbar sebagai Juara Umum di Lomba kali ini. Yang menjadi tolok ukur penilaian juara umum adalah jumlah medali emas, perak dan perunggu,” terangnya lagi.
Mengenai utusan ke tingkat nasional, Ketua Komite KSM ini mengatakan bahwa juara satu dari setiap cabang lomba pada KSM tingkat Provinsi kali ini otomatis menjadi utusan KSM tingkat nasional di Kota Menado pada tanggal 16-21 september 2019. Pemenang / juara satu, mutlak menjadi utusan untuk tingkat basional di Menado ditambah dengan peserta yang masuk dalam ranking 16 besar nasional pada masing-masing bidang studi yang akan segera diumumkan oleh Kementerian Agama RI melalui website kompetisi sains madrasah pusat.
Sebelum membuka secara resmi, Plt. Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Irwan menyampaikan apresiasi kepada Bidang Penmad yang telah berjuang dan berusaha maksimal sehingga kegiatan KSM bisa berjalan dengan baik dan lancar. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk kesuskesan ditingkat nasional.
Tak lupa, ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh Kakan Kemenag Kab/Kota se Sumatera Barat atas dukungan dan partisipasinya sehingga bisa melaksanakan event yang besar seperti sekarang ini. Ini adalah bukti komitmen kita bahwa kita mewujudkan madrasah hebat bermartabat di sumbar.
Dalam arahannya, Irwan mengatakan bahwa madrasah sekarang ini sangat membanggakan dilihat dari animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah walaupun tidak semua bisa diakomodir di madrasah. Hal itu membuktikan bahwa madrasah tidak lagi menjadi lembaga pendidikan kelas dua yang dipandang sebelah mata tapi sudah menjadi ikon pendidikan keagamaan yang siap mencetak milenial Islam yang tangguh berkualitas.
Apresiasi juga ditujukan kepada seluruh siswa/i terbaik mewakili puluhan ribu siswa/i madrasah di Sumbar yang hadir pada saat itu sebagai peserta KSM. Ia mengimbau kepada siswa/i madrasah untuk merajut prestasi dan kualitas diri untuk menjadi orang-orang yang ahli. Jadilah orang yang ahli tapi mawas diri bukan yang ahli tapi lupa diri. Jadilah orang ahli yang mau mengerti, bukan orang ahli tapi tak mau berbakti. Jadilah orang ahli yang mau tolerensi, bukan orang ahli yang tak mau berempati.
“Melalui KSM ini sesungguhnya kita telah menyiapkan generasi emas, ilmuwan dan cerdik, muslim yang unggul dan paripurna. Masih teringat tentang kesuksesan alumni madrasah seperti Rahmat Saleh yang menjadi lulusan terbaik akademi militer, Sindi yang mendapatkan beasiswa dari Turki dan Hasbi yang mendapat beasiswa dari Sudan. Maka, madrasah kita akan memunculkan Rahmat Saleh, Sindi dan Hasbi lainnya, sehingga menambah deretan bukti bahwa madrasah hebat bermartabat,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Kabag TU Kanwil Kemenag Sumbar ini.
Pada kesempatan tersebut, Plt. Kakanwil mengajak seluruh hadirin untuk menargetkan perolehan KSM di tingkat Nasional pada posisi 5 besar.
"Tampillah dengan maksimal, persiapkan diri dengan baik, laksanakan semua tanggungjawab dan tugas dengan teliti, jawab soal dengan hati-hati. Mudah-mudahan kita bisa mengirimkan peserta di tingkat nasional lebih banyak lagi. Kita berharap disetiap bidang studi didalam 16 besar ada perwakilan dari Sumbar dan inilah sebagai langkah awal untuk menatap 5 besar di nasional,” harapnya.
“Selamat berkompetisi dan semoga menjadi generasi milenial yang kuat iptek dan imtaqnya,” tutupnya.
(rel/ede)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar