Baca Juga
PEKANBARU -- Wali Kota Pekanbaru, Dr. H. Firdaus, ST, MT mengajak semua pihak bekerjasama menjaga kebersihan saluran pembuangan air atau drainase. Ajakan ini mengingat Kota Pekanbaru mulai memasuki musim penghujan yang rawan terjadinya banjir sesaat.
''Kita akan memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu, parit, got, drainase harus kita bersihkan. Semua komponen mulai dari masyarakat, RT, RW, lurah, camat, swasta dan dinas teknis harus turun tangan mengantisipasi ini sebelum terjadinya banjir,'' ujar wali kota, Selasa (15/10/2019).
Dijelaskan wali kota, banjir sesaat yang kerap merendam sejumlah wilayah di Pekanbaru disebabkan karena tak berfungsinya saluran pembuangan air lantaran dipenuhi sampah. Sehingga, air yang menggenangi pemukiman warga ketika hujan turun tidak mengalir dengan baik menuju anak sungai.
Selain drainase yang tak berfungsi maksimal, terang wali kota, banjir juga diakibatkan banyaknya anak sungai yang sudah mati.
''Anak sungai yang mati ini akan dilakukan pembenahan secara menyeluruh,'' sebut wali kota.
Wali kota menambahkan, guna meminimalisir banjir sesaat ketika musim penghujan, pemerintah kota melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) jauh-jauh waktu telah mulai melakukan normalisasi terhadap drainase dan anak sungai.
''Seperti di wilayah Tampan dan Payung Sekaki, itu sudah kita masukan alat berat untuk normalisasi aliran air. Tapi banjir seperti di Sudirman kemarin masih terjadi. Hal tersebut disebabkan normalisasi tidak dilakukan secara menyeluruh,'' ungkap wali kota.
Normalisasi ini, lanjut wali kota, harus dilakukan dengan sistem jaringan karena tidak dapat dilakukan di satu titik, atau di titik-titik tertentu saja. Jika satu titik macet, akan mempengaruhi semuanya.
Selain itu, penyempurnaan peta induk drainase Kota Pekanbaru mesti disempurnakan. ''Untuk itu kita meminta agar Dinas PUPR dapat menyelesaikan peta induk drainase pada akhir tahun ini. Sehingga persoalan banjir bisa diselesaikan,'' tutur wali kota.
(rel/ede)
''Kita akan memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu, parit, got, drainase harus kita bersihkan. Semua komponen mulai dari masyarakat, RT, RW, lurah, camat, swasta dan dinas teknis harus turun tangan mengantisipasi ini sebelum terjadinya banjir,'' ujar wali kota, Selasa (15/10/2019).
Dijelaskan wali kota, banjir sesaat yang kerap merendam sejumlah wilayah di Pekanbaru disebabkan karena tak berfungsinya saluran pembuangan air lantaran dipenuhi sampah. Sehingga, air yang menggenangi pemukiman warga ketika hujan turun tidak mengalir dengan baik menuju anak sungai.
Selain drainase yang tak berfungsi maksimal, terang wali kota, banjir juga diakibatkan banyaknya anak sungai yang sudah mati.
''Anak sungai yang mati ini akan dilakukan pembenahan secara menyeluruh,'' sebut wali kota.
Wali kota menambahkan, guna meminimalisir banjir sesaat ketika musim penghujan, pemerintah kota melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) jauh-jauh waktu telah mulai melakukan normalisasi terhadap drainase dan anak sungai.
''Seperti di wilayah Tampan dan Payung Sekaki, itu sudah kita masukan alat berat untuk normalisasi aliran air. Tapi banjir seperti di Sudirman kemarin masih terjadi. Hal tersebut disebabkan normalisasi tidak dilakukan secara menyeluruh,'' ungkap wali kota.
Normalisasi ini, lanjut wali kota, harus dilakukan dengan sistem jaringan karena tidak dapat dilakukan di satu titik, atau di titik-titik tertentu saja. Jika satu titik macet, akan mempengaruhi semuanya.
Selain itu, penyempurnaan peta induk drainase Kota Pekanbaru mesti disempurnakan. ''Untuk itu kita meminta agar Dinas PUPR dapat menyelesaikan peta induk drainase pada akhir tahun ini. Sehingga persoalan banjir bisa diselesaikan,'' tutur wali kota.
(rel/ede)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar