Baca Juga
PADANG, BijakNews.com -- PDAM Kota Padang mengundang beberapa stakeholder dalam sosialisasi penyesuaian tarif, Rabu (30/10) di kantor pusat PDAM Padang, jalan Agus Salim Padang. Pentingnya rencana penyesuaian tarif dikatakan untuk memenuhi biaya pemeliharaan jaringan.
Hadir dalam diskusi, ketua BPSK,
Ombudsman, Akademisi, PWI, YLKI dan KI, pemerhati lingkungan dari Unand.
Direktur PDAM Kota Padang, Hendra Pebrizal mengatakan sesuai dengan
amanat pemerintah kota, PDAM telah beberapa kali melakukan sosialisasi
rencana penyesuaian tarif.
Tujuannya adalah agar mereka bisa menjadi
penyambung lidah untuk menginfokan tentang penyesuaian tarif yang akan
di lakukan pada tahun 2020. “Kita harapkan sosialisasi ini sampai ke
masyarakat. Ini adalah awal dari sosialisasi kita keluar setelah kita
mengajukan usulan kepada pemerintah kota,” sebut Hendra.
Ia mengucapkan terima kasih pada semua
stakeholder yang telah memberikan berbagai masukan. Dalam waktu dekat,
PDAM akan turun ke kecamatan dan kelurahan untuk mensosialisasikan
rencana penyesuaian.
Dikatakannya, hal terbaik saat ini, pada
awal November nanti PDAM Padang akan melaunching air siap minum di tiga
lokasi umum. Diantaranya kantor Balai Kota Padang, Aie Pacah, RSUD
Rasidin dan RSUP M Djamil.
“Kemudian, pada puncak HUT Desember nanti
kita upayakan air siap minum di kran pelanggan. Seterusnya, pada tahun
2020 kita akan tingkatkan lagi spot air siap minum di lokasi pelayanan
publik lainnya,” kata dirut.
Artinya, berdasarkan aturan dan kondisi
tersebut maka sudah seyogyanya kami berupaya dan berencana menaiki tarif
air minum. Ketua dewan pengawas PDAM Padang, Asnel mengatakan
penyesuaian tarif sudah seharusnya dilakukan. Karena sejak lima tahun
lalu, belum ada kenaikan tarif sama sekali. Sementara biaya pemeliharaan
tinggi.
“Jadi ini sangat penting demi memenuhi
biaya pemeliharaan dari jaringan. Karena harga air kita jauh lebih murah
dengan air galon,” sebut Asnel.
Dikatakannya, saat ini semua pelanggan
menginginkan pelayanan PDAM maksimal, air sampai ke rumah mereka dengan
lancar. Untuk mewujudkannya butuh biaya pemeliharaan jaringan. “Kalau
tak ada uangnya, tentu kita tak bisa perbaiki layanan,” katanya. (tin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar